Komunikasi dengan Mentan, Indah Siap Bangkitkan Kembali Sektor Pertanian

Kamis, 20 Agustus 2020 - 10:19 WIB
loading...
Komunikasi dengan Mentan,...
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani menuturkan telah berkomunikasi dengan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo untuk membangkitkan kembali sektor pertanian pasca banjir bandang yang melanda wilayah Kabupaten Luwu Utara. Foto: Istimewa
A A A
LUWU UTARA - Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani menuturkan telah berkomunikasi dengan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo untuk membangkitkan kembali sektor pertanian pasca banjir bandang yang melanda wilayah Kabupaten Luwu Utara. Baca : Komitmen Tanggap Bencana, Forum Anak Lutra Raih Penghargaan

"Cukup banyak lahan petani kita yang terdampak itulah mengapa saya berkomunikasi langsung dengan pak Mentan karena kesadaran bersama bahwa sektor pertanian harus kita selamatkan dan kita bangkitkan. Saya juga sudah menandatangani pengusulan CPCL, saya berharap tak ada yang terlewat. Untuk alasan itu juga mengapa masa tanggap darurat diperpanjang sebab saya berpikir bukan hanya yang ada di pengungsian tapi warga yang mungkin lahan perkebunannya terdampak," ungkap Bupati Indah saat membuka Rapat Koordinasi Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling Up Innitiative (READSI), kemarin.

Indah sendiri mengaku mengapresiasi kegiatan READSI sebagai salah satu upaya kebangkitan sektor pertanian tersebut. "Saya mengapresiasi kegiatan ini. Pergerakan kita di sektor pertanian tidak boleh berhenti, sebab kita menjadi penyuplai bagi daerah lainnya. Posisi kita sangat strategis, data terakhir menunjukkan, meski pandemi, kita masih tetap surplus untuk tanaman pangan padi. Tentu saya berharap dengan tujuan program READSI dapat berujung pada peningkatan kesejahteraan petani," jelas Indah.

Sementara itu, dalam laporannya Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Alauddin Sukri , mengaku tujuan program READSI yakni untuk memberdayakan masyarakat, bersama, bekerja, dan berkolaborasi. Baca Juga : Alhamdulillah, Warga Luwu Utara Kini Bisa Nikmati Bibit Buah Produktif, Gratis!

"Program READSI 2020 akan mengikuti keseluruhan pengaturan implementasi dengan beberapa modifikasi yang mencerminkan evolusi dalam kerangka manajemen program yang diharapkan mampu membangun rasa percaya diri melalui pemanfaatan sumber daya untuk meningkatkan pendapatan dari sektor pertanian dan non-pertanian," kata Alauddin.

Hasil yang diharapkan dari program READSI, lanjut Alauddin, yaitu berfungsinya kelembagaan tingkat desa dan kegiatan kelompok secara efektif. Baca Lagi : Siswa Korban Banjir Bandang di SDN 100 Dibantu Perlengkapan Sekolah

Untuk diketahui, hingga Mei 2020, Luwu Utara masih surplus beras 34.477,89 ton. Meski tidak sebesar surplus beras 2019 yang mencapai 90.601,75 ton, capaian tahun ini termasuk luar biasa mengingat kondisi yang sedang tidak normal. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Luwu Utara termasuk tinggi, yaitu 7,11 persen. Sebanyak 52 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) disumbang sektor pertanian.
(sri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1416 seconds (0.1#10.140)