Kerajaan Gelgel, Bawahan Majapahit yang Berani Melawan Mataram Islam

Senin, 20 Mei 2024 - 08:00 WIB
loading...
Kerajaan Gelgel, Bawahan...
Di wilayah Bali, salah satu kerajaan yang tunduk ke Majapahit adalah Kerajaan Gelgel. Foto/Istimewa
A A A
Kerajaan Gelgel yang menjadi wilayah bawahan Kerajaan Majapahit mungkin masih banyak yang tak tahu. Wilayahnya berada di Pulau Bali, usai peristiwa penaklukkan Bali oleh pasukan Gajah Mada di bawah komando pasukan lapangan Arya Damar.

Di wilayah Bali, salah satu kerajaan yang tunduk ke Majapahit adalah Kerajaan Gelgel.

Menurut naskah Babad Dalem yang disusun pada abad ke- 18, penaklukan Bali oleh Kerajaan Majapahit diikuti oleh pemasangan dinasti berikutnya di Samprangan, Kabupaten Gianyar saat ini, dekat dengan pusat kerajaan lama Bedulu.



Perpindahan ini terjadi pada pertengahan abad 14 M. Penguasa Samprangan yang pertama, Sri Aji Kresna Kepakisan menjadi bapak tiga putra. Dari mereka, yang tertua adalah Dalem Samprangan, yang memerintah tetapi terkenal tidak kompeten.

Adik bungsunya, Dalem Ketut, mendirikan kerajaan baru di Gelgel sehingga membuat Samprangan, semakin tenggelam dan semakin berada dalam kondisi yang tidak jelas.

Pada abad ke-16 M, Puri Istana Bali, Gelgel, menjadi pemerintahan yang kuat di wilayah tersebut. Penggantinya Dewa Ketut, Dalem Baturenggong, memerintah pada pertengahan abad ke-16.



Sebagaimana dikisahkan dari buku "Sejarah Kerajaan Bawahan Majapahit di Luar Jawa dan Luar Negeri", di masa pemerintahan raja tersebut, ia menerima seorang resi Brahmana Jawa bernama Nirartha yang melarikan diri dari kemunduran Hindu di Jawa.

Raja menjadi pelindung Nirartha, yang juga membawa banyak karya sastra yang luas yang membentuk spiritualisme Hindu Bali.

Kerajaan Gelgel mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Dalem Baturenggong, ketika Lombok, Sumbawa barat dan Blambangan di Jawa paling timur, berhasil disatukan di bawah kekuasaan Gelgel.

Pengaruh Gelgel terhadap Blambangan, yang saat itu masih bercorak Hindu tampaknya menarik perhatian Sultan Mataram, yang bercita - cita menyatukan seluruh Jawa dan juga untuk menyebarkan agama Islam. Pada 1639, Mataram melancarkan invasi ke Blambangan.

Ketika Mataram yang bercorak Islam menyerbu Blambangan, Kerajaan Gelgel segera membantu Blambangan untuk menghadapi pendudukan Mataram Islam itu.

Namun pada akhirnya, Blambangan menyerah pada tahun 1639, tetapi dengan cepat mendapatkan kembali kemerdekaannya, dan bergabung kembali dengan Bali segera setelah pasukan Mataram menarik diri.

Setelah tahun 1651, Kerajaan Gelgel mulai terpecah disebabkan oleh konflik internal. Pada tahun 1686, sebagai akibat perpecahan ini, kerajaan baru berhasil didirikan di Klungkung, empat kilometer utara Gelgel, cukup dekat.

Akan tetapi para penguasa Klungkung, yang dikenal dengan sebutan Dewa Agung, ternyata tidak mampu mempertahankan kekuasaan atas Bali. Pulau Bali terbagi menjadi sembilan kerajaan kecil: Klungkung, Buleleng, Karangasem, Mengwi, Badung, Tabanan, Gianyar, Bangli dan Jembrana.
(ams)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2145 seconds (0.1#10.140)