Cegah Banjir Susulan, BNPB dan BMKG Modifikasi Cuaca Langit Sumbar

Rabu, 15 Mei 2024 - 10:00 WIB
loading...
Cegah Banjir Susulan, BNPB dan BMKG Modifikasi Cuaca Langit Sumbar
BNPB menggelar operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mendukung pencarian korban akibat banjir dan longsor di Sumatera Barat. Foto/BNPB
A A A
TANAH DATAR - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan menggelar operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) selama sepekan kedepan, dimulai hari ini Rabu (15/5/2024) untuk mendukung pencarian korban akibat banjir dan longsor di Sumatera Barat (Sumbar).

Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto mengatakan operasi TMC digelar BNPB bersama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Operasi TMC juga guna mendukung proses evakuasi dan perbaikan sarana dan prasarana yang ada.

Sehingga penanganan darurat tidak terhambat oleh cuaca buruk yang masih berpotensi terjadi sesuai prakiraan oleh BMKG untuk wilayah Sumatra Barat.



“Kami tidak ingin dalam usaha pada tahap tanggap darurat terhambat prosesnya karena turun hujan dan cuaca buruk sehingga adanya bencana susulan, maka hari ini bergerak pesawat untuk melakukan teknologi modifikasi cuaca selama sepekan,” kata Suharyanto, Rabu (15/5/2024).

Tercatat sebanyak 58 orang meninggal dunia akibat banjir lahar dingin dan tanah longsor yang menerjang sejumlah daerah di Sumatra Barat per Selasa 14 Mei 2024, pukul 18.35 WIB. Sementara, korban hilang bertambah dari 27 menjadi 35 orang dalam pencarian.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, TMC akan disiapkan bersama antara BMKG dan BNPB. Dwikorita mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan dan memperhitungkan jumlah sortie yang akan dilakukan dengan melihat dinamisnya cuaca yang ada.



Persiapan dilakukan untuk operasi selama tujuh hari kedepan.

“Untuk TMC masih kami hitung (berapa sortie) tapi kami siapkan lebih enam sampai tujuh hari. Nah berapa sortie-nya tergantung pertumbuhan awan, biasanya bisa sampai 4 bahkan 11 sortie, tapi tidak tergantung pertumbuhan awan tadi. Kalau pesawatna hingga 22 Mei,” ujarnya.

Sebelumnya, operasi TMC sudah beberapa kali dilakukan oleh BNPB bersama BMKG. Upaya mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi ini dinilai cukup optimal dalam membantu penanganan-penanganan darurat bencana hidrometeorologi di sejumlah daerah di tanah air.
(ams)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2022 seconds (0.1#10.140)
pixels