Banjir Wajo Meluas Rendam 40 Desa di 5 Kecamatan, Ketinggian Air Capai 2 Meter
loading...
A
A
A
WAJO - Hampir dua pekan pascabencana, banjir di Kabupaten Wajo , Sulawesi Selatan, semakin meluas. Hingga Senin pagi (13/5/2024), 40 desa di 5 kecamatan terendam banjir akibat luapan Danau Tempe dan kiriman banjir dari kabupaten tetangga.
Banjir yang tak kunjung surut ini membuat warga semakin menderita. Ketinggian air mencapai 1 hingga 2 meter, menggenangi akses jalan dan memaksa warga menggunakan perahu untuk beraktivitas.
Ribuan rumah di 4 kecamatan terendam banjir, dengan kondisi terparah terjadi di 3 lokasi: Kelurahan Laelo, Kelurahan Salo Mengraleng, dan Desa Lowa, dengan ketinggian air mencapai 2 meter.
"Kami harus menggunakan perahu untuk ke mana-mana karena rumah terendam banjir," ujar Andis, salah satu warga korban banjir.
Menurut Kepala BPBD Wajo, Syamsul Bahri, luapan Danau Tempe dan debit air yang terus bertambah menyebabkan 5 kecamatan terdampak banjir. "Enam kepala keluarga dengan 30 jiwa telah mengungsi ke Gedung Dinas Perikanan di Jalan Budi Utomo Sengkang, dan 20 kepala keluarga dengan 64 jiwa mengungsi ke rumah warga," ungkap Syamsul.
BPBD Wajo menghimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir, terutama di wilayah Kecamatan Kera, Gilireng, dan Pitumpanua, berdasarkan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG selama 10 hari ke depan.
Data sementara dari BPBD Wajo menunjukkan 9.281 rumah di 40 desa dan kelurahan di 5 kecamatan yang terendam banjir. Bantuan logistik sangat dibutuhkan oleh warga, baik yang bertahan di tengah banjir maupun yang berada di tempat pengungsian.
Banjir yang tak kunjung surut ini membuat warga semakin menderita. Ketinggian air mencapai 1 hingga 2 meter, menggenangi akses jalan dan memaksa warga menggunakan perahu untuk beraktivitas.
Ribuan rumah di 4 kecamatan terendam banjir, dengan kondisi terparah terjadi di 3 lokasi: Kelurahan Laelo, Kelurahan Salo Mengraleng, dan Desa Lowa, dengan ketinggian air mencapai 2 meter.
"Kami harus menggunakan perahu untuk ke mana-mana karena rumah terendam banjir," ujar Andis, salah satu warga korban banjir.
Menurut Kepala BPBD Wajo, Syamsul Bahri, luapan Danau Tempe dan debit air yang terus bertambah menyebabkan 5 kecamatan terdampak banjir. "Enam kepala keluarga dengan 30 jiwa telah mengungsi ke Gedung Dinas Perikanan di Jalan Budi Utomo Sengkang, dan 20 kepala keluarga dengan 64 jiwa mengungsi ke rumah warga," ungkap Syamsul.
BPBD Wajo menghimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir, terutama di wilayah Kecamatan Kera, Gilireng, dan Pitumpanua, berdasarkan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG selama 10 hari ke depan.
Data sementara dari BPBD Wajo menunjukkan 9.281 rumah di 40 desa dan kelurahan di 5 kecamatan yang terendam banjir. Bantuan logistik sangat dibutuhkan oleh warga, baik yang bertahan di tengah banjir maupun yang berada di tempat pengungsian.
(hri)