Kisah Calon Jemaah Haji Tertua asal KBB Berangkat ke Tanah Suci dari Hasil Jualan Sayuran dan Cengkeh
loading...
A
A
A
Namun Iman tak jadi berangkat karena istrinya tidak masuk jadwal diberangkatkan tahun lalu. Kesempatan untuk menunaikan ibadah haji bersama istrinya akhirnya tiba pada musim haji tahun ini.
Iman akhirnya lega saat mendengar nomornya masuk dalam calon jemaah haji prioritas. Saat itu juga ia melakukan pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH).
"Harusnya tahun lalu berangkat tapi gak diizinkan sama anak-anak karena sendiri, gak sama ibu. Tahun ini alhamdulillah diizinkan berangkat berdua, setelah 10 tahun menunggu," beber Iman.
Demi menunaikan rukun Islam kelima, Iman mengumpulkan pundi-pundi dari hasil jerih payahnya sebagai seorang petani. Puluhan tahun ia menyisihkan uang hingga akhrinya bisa naik haji dan menjadi tamu Allah bisa dipenuhi.
"Alhamdulillah ada aja rezekinya. Dari hasil tani, jualan sayuran, cengkeh. Ada juga dibantu anak-anak alhamdulillah," ucap Iman.
Iman mengatakan aktivitas bertani yang dijalaninya selama puluhan tahun juga membantu kondisi kesehatannya hingga masih bugar di usia senjanya. Sebagai persiapan keberangkatan, ia dan istrinya rutin melakukan olah raga ringan.
Namun sudah lebih dari sebulan ia tak pergi ke ladangnya untuk menjaga kesehatan. Keduanya juga mengaku sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi cuaca ekstrem yang sedang terjadi di Tanah Suci Mekkah.
"Persiapan yang pastinya menjaga kesehatan, paling jalan ringan aja 30 menit. Obat-obatan juga sudah dipersiapkan," tandasnya.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bandung Barat, Enjah Sugiarto mengatakan, jumlah jemaah haji reguler asal KBB yang akan diberangkatkan tahun ini mencapai 1.181 orang.
Para jemaah haji yang akan ditemani 21 petugas itu akan diberangkatkan dalam dua gelombang dan tiga kelompok terbang atau kloter.
Iman akhirnya lega saat mendengar nomornya masuk dalam calon jemaah haji prioritas. Saat itu juga ia melakukan pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH).
"Harusnya tahun lalu berangkat tapi gak diizinkan sama anak-anak karena sendiri, gak sama ibu. Tahun ini alhamdulillah diizinkan berangkat berdua, setelah 10 tahun menunggu," beber Iman.
Demi menunaikan rukun Islam kelima, Iman mengumpulkan pundi-pundi dari hasil jerih payahnya sebagai seorang petani. Puluhan tahun ia menyisihkan uang hingga akhrinya bisa naik haji dan menjadi tamu Allah bisa dipenuhi.
"Alhamdulillah ada aja rezekinya. Dari hasil tani, jualan sayuran, cengkeh. Ada juga dibantu anak-anak alhamdulillah," ucap Iman.
Iman mengatakan aktivitas bertani yang dijalaninya selama puluhan tahun juga membantu kondisi kesehatannya hingga masih bugar di usia senjanya. Sebagai persiapan keberangkatan, ia dan istrinya rutin melakukan olah raga ringan.
Namun sudah lebih dari sebulan ia tak pergi ke ladangnya untuk menjaga kesehatan. Keduanya juga mengaku sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi cuaca ekstrem yang sedang terjadi di Tanah Suci Mekkah.
"Persiapan yang pastinya menjaga kesehatan, paling jalan ringan aja 30 menit. Obat-obatan juga sudah dipersiapkan," tandasnya.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bandung Barat, Enjah Sugiarto mengatakan, jumlah jemaah haji reguler asal KBB yang akan diberangkatkan tahun ini mencapai 1.181 orang.
Para jemaah haji yang akan ditemani 21 petugas itu akan diberangkatkan dalam dua gelombang dan tiga kelompok terbang atau kloter.