Berusia 110 Tahun dan 75 Tahun Mengisi Kemerdekaan, Ini Kiprah Semen Padang
loading...
A
A
A
PT Semen Padang juga mendirikan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk membantu korban bencana di Sumbar dan daerah-daerah lainnya di Indonesia. Sedangkan untuk memberikan sosialisasi siaga bencana, Semen Padang juga memiliki Radio Siaga Bencana, Classy FM di bawah bendera Classy Corp.
Sejarawan Sumbar Khairul Jasmi mengatakan, Semen Padang lahir sebelum Indonesia ada. Kini berusia 110 tahun dan telah menjadi satu dari empat kaki industrialisasi di Sumatera Tengah. Tiga lainnya, pelabuhan Emma Haven, kereta api dan tambang batubara Ombilin.
Semen Padang bukti pertama perusahaan yang menghabisi impor semen ke Hindia Belanda. Bukan sekadar tertua di Indonesia tapi juga Asia Tenggara.
"Perusahaan ini, sejak ada, mempekerjakan mayoritas warga Minangkabau atau Sumatera Barat. Telah memberikan sumbangan pada pertumbuhan ekonomi daerah ini, sejak lama. Sekarang menjadi bagian solid dari pabrik semen milik bangsa bersama kawan-kawannya dalam rumah besar bernama SIG," kata penulis buku 110 Tahun Semen Padang, dan Kisah-kisahnya Dulu.
Komisaris Semen Padang itu mengatakan, sebagai bagian dari BUMN, Semen Padang memiliki dua peran, pertama sebagai penyeimbang harga agar semen asing tidak menaikkan harga sesukanya. Kedua, sebagai agen sosial, bersama seluruh BUMN. "Tentu saja memberikan deviden pada bangsa kita yang sedang berjalan jauh ini," kata wartawan senior itu.
Menyoal peran Semen Padang mengisi 75 Tahun Kemerdekaan, Khairul Jasmi mengatakan, tatkala merdeka, bangsa terus bergerak maju. Tangan-tangan terampil Semen Padang, berhasil mengisi kemerdekaan dengan banyak cara.
Pertama, ribuan orang mendapatkan nafkah dari perseroan, mereka berjibaku mempertahankan pabrik. Menolongnya, merawat dan menjaganya. Sampai pada kondisi yang babak-belur sekalipun.
Kedua, perseroan mengirim orang-orang terbaiknya menjadi tenang ahli pabrik untuk membangun hampir semua pabrik semen di Indonesia. "Tentu saja juga produk-produknya menjadi maha karya bangsa seperti bangunan-bangunan ikonik yang ada. Semen Padang membangun dalam diam," tandasnya.
Sejarawan Sumbar Khairul Jasmi mengatakan, Semen Padang lahir sebelum Indonesia ada. Kini berusia 110 tahun dan telah menjadi satu dari empat kaki industrialisasi di Sumatera Tengah. Tiga lainnya, pelabuhan Emma Haven, kereta api dan tambang batubara Ombilin.
Semen Padang bukti pertama perusahaan yang menghabisi impor semen ke Hindia Belanda. Bukan sekadar tertua di Indonesia tapi juga Asia Tenggara.
"Perusahaan ini, sejak ada, mempekerjakan mayoritas warga Minangkabau atau Sumatera Barat. Telah memberikan sumbangan pada pertumbuhan ekonomi daerah ini, sejak lama. Sekarang menjadi bagian solid dari pabrik semen milik bangsa bersama kawan-kawannya dalam rumah besar bernama SIG," kata penulis buku 110 Tahun Semen Padang, dan Kisah-kisahnya Dulu.
Komisaris Semen Padang itu mengatakan, sebagai bagian dari BUMN, Semen Padang memiliki dua peran, pertama sebagai penyeimbang harga agar semen asing tidak menaikkan harga sesukanya. Kedua, sebagai agen sosial, bersama seluruh BUMN. "Tentu saja memberikan deviden pada bangsa kita yang sedang berjalan jauh ini," kata wartawan senior itu.
Menyoal peran Semen Padang mengisi 75 Tahun Kemerdekaan, Khairul Jasmi mengatakan, tatkala merdeka, bangsa terus bergerak maju. Tangan-tangan terampil Semen Padang, berhasil mengisi kemerdekaan dengan banyak cara.
Pertama, ribuan orang mendapatkan nafkah dari perseroan, mereka berjibaku mempertahankan pabrik. Menolongnya, merawat dan menjaganya. Sampai pada kondisi yang babak-belur sekalipun.
Kedua, perseroan mengirim orang-orang terbaiknya menjadi tenang ahli pabrik untuk membangun hampir semua pabrik semen di Indonesia. "Tentu saja juga produk-produknya menjadi maha karya bangsa seperti bangunan-bangunan ikonik yang ada. Semen Padang membangun dalam diam," tandasnya.
(sms)