Agustusan Ala Petani Gunungkidul, Ada yang 34 Tahun Tak Ikuti Upacara

Senin, 17 Agustus 2020 - 12:59 WIB
loading...
Agustusan Ala Petani Gunungkidul, Ada yang 34 Tahun Tak Ikuti Upacara
Ratusan petani di Gunungkidul mengikuti upacara bendera HUT ke-75 Kemerdekaan RI.Foto/SINDONews/Suharjono
A A A
GUNUNGKIDUL - Semangat yang luar biasa nampak di raut muka ratusan petani di kecamatan Nglipar, Gunungkidul , Jawa Tengah. Setelah lama hanya berkutat pada dunia pertanian, Senin (17/8/2020) mereka merasa menjadi bagian dari republik ini. Para petani menggelar upacara di lahan pertanian garapan di alas Jenggot Kalurahan Kedungkeris Kapanewon Nglipar.

Sedikitnya 400 petani di Kapanewon Nglipar menggelar upacara dengan pakaian yang biasa digunakan menggarap sawah. Mereka tidak seperti layaknya peserta upacara dengan seragam. Namun semua alat pertanian di bawa ke lahan kehutanan yang biasa mereka garap.

(Baca juga: Ratusan Pendaki Ikuti Upacara Kemerdekaan di Puncak Gunung Sumbing )

Dengan alat cangkul, sabit, dan perempuan membawa tenggok serta gathul. "Saya sangat senang bisa ikut upacara 17 - an ini," tutur Sukarjiyo, petani asal Kalurahan Kedungkeris, Senin (17/8 /2020).

Dalam upacara tersebut dia menjadi komandan upacara. Meskipun areal lahan berbukit namun tidak menyurutkan semangat para petani yang mengharapkan ada perubahan nasib di tengah usia bangsa ke-75 tahun sejak diproklamirkan Soekarno-Hatta pada 17 Agustus 1945.

"Saya teeksjir upacara di tahun 1986 silam atau sudah 34 tahun. Jadi saya sangat senang bisa upacara bersama para petani lainnya," imbuhnya. (Baca juga: Terhempas Ombak, Pemancing Hilang di Dam Pelabuhan Kendal )

Hal senada disampaikan Satiyem. Di usia yang ke - 70 tahun, dia mengaku baru sekali ini ikut upacara 17 Agustus. Diapun sangat semangat dengan caranya sendiri untuk merayakan kemerdekaan." Dulu hanya melihat di lapangan kecamatan, sekarang bisa ikut upacara," ucapnya.

Sementara tokoh Masyarakat Gunungkidul Sunaryanto mengatakan, bahwa semangat nasionalisme harus terus dibangun di semua lapisan masyarakat. Seperti halnya petani yang juga menjadi bagian dari anak bangsa dengan semangat luar biasa mengikuti upacara peringatan detik-detik proklamasi ini.

"Kita semua mengetahui para petani memiliki semangat luar biasa dalam upacara. Ini harus menjadi perhatian bersama nasionalisme harus terus ditanamkan. Di sisi lain, para petani harus diperhatikan sehingga mereka bisa hidup layak," ungkapnya.

Diakuinya, sebagian besar warga Gunungkidul adalah petani. Untuk itu dibutuhkan langkah serius dalam mengembangkan sektor pertanian untuk peningkatan kesejahteraan." Intensifikasi dan modernisasi pertanian penting dilakukan begitu juga dengan pasar yang tidak menindas petani," pungkasnya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1002 seconds (0.1#10.140)