Angkasa Pura II Bidik 40 Juta Penumpang hingga Akhir Tahun
loading...
A
A
A
BANDUNG - PT Angkasa Pura II menargetkan sebanyak 40 juta penumpang hingga akhir tahun 2020. Target tersebut diharapkan terpenuhi seiring mulai menggeliatnya penerbangan di 19 bandara di Indonesia.
"Saya lebih optimistis sampai akhir tahun bisa tembus 40 juta penumpang. Karena sejak awal tahun hingga Maret kemarin, penumpang kami sudah tembus 20 juta orang. Artinya selama pandemi hingga Desember nanti, masih ada waktu 9 bulan untuk menambah 20 juta lagi," kata Presiden Direktur PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin di Bandung, Minggu (16/8/2020).
Menurut dia, target 40 juta penumpang adalah skenario terbaik yang dicanangkan AP II. Sementara untuk skenario sedang sebanyak 35 juta penumpang, dan skenario terburuk, setidaknya mencapai 30 juta penumpang. Sebelum pandemi, jumlah penumpang pesawat di Indonesia bisa mencapai 112 juta per tahun. (Baca: AP II perluas Terminal III Bandara Soetta)
Saat ini, kata dia, tren kenaikan volume penumpang mulai terasa. Pada periode Juli 2020 telah naik mencapai 1,5 juta penumpang. Naik dibanding April yang sempat anjlok hingga 85%. Dia memprediksi, jumlah penumpang pada Agustus 2020 di AP II bisa tembus 2 juta orang.
Menurut Awaluddin, target 40 juta penumpang berdasarkan asumsi dan kalkulasi AP II, mengikuti perkembangan saat ini. Asumsi didasarkan pada perkiraan puncak pandemi pada Agustus dan September. Oktober 2020, diharapkan pandemi mulai berkurang, aktivitas ekonomi kembali membaik.
Untuk mencapai target itu, AP II telah menyiapkan beberapa skenario. Pertama memaksimalkan utilisasi slot di bandara. Misalnya di Bandara Husein Bandung kembali dibuka penerbangan pesawat jet untuk domestik flight. Sejak dialihkan ke Bandara BIJB, slot di Husien hanya terpakai 11%.
"Saat ini, slot penebangan di seluruh bandara di bawah AP II, 19 bandara, baru terpakai 35 persen. Normalnya 70 sampai 80%. Kami juga akan komunikasi dengan maskapai untuk aktifkan berbagai destinasi, selama demand-nya ada," beber dia. (Baca: Liburan, jumlah penumpang pesawat di Bandung naik 20%)
Ketiga, AP II akan meningkatkan frekuensi terbang. Dulu Bandung Surabaya bisa melayani beberapa kali penerbangan, sekarang 1 saja sudah syukur. Kuncinya, kata dia, ada industri collaboration, bersama sama, jangan ada gontok-gontokan agar industri ini menggeliat kembali.
"Saya lebih optimistis sampai akhir tahun bisa tembus 40 juta penumpang. Karena sejak awal tahun hingga Maret kemarin, penumpang kami sudah tembus 20 juta orang. Artinya selama pandemi hingga Desember nanti, masih ada waktu 9 bulan untuk menambah 20 juta lagi," kata Presiden Direktur PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin di Bandung, Minggu (16/8/2020).
Menurut dia, target 40 juta penumpang adalah skenario terbaik yang dicanangkan AP II. Sementara untuk skenario sedang sebanyak 35 juta penumpang, dan skenario terburuk, setidaknya mencapai 30 juta penumpang. Sebelum pandemi, jumlah penumpang pesawat di Indonesia bisa mencapai 112 juta per tahun. (Baca: AP II perluas Terminal III Bandara Soetta)
Saat ini, kata dia, tren kenaikan volume penumpang mulai terasa. Pada periode Juli 2020 telah naik mencapai 1,5 juta penumpang. Naik dibanding April yang sempat anjlok hingga 85%. Dia memprediksi, jumlah penumpang pada Agustus 2020 di AP II bisa tembus 2 juta orang.
Menurut Awaluddin, target 40 juta penumpang berdasarkan asumsi dan kalkulasi AP II, mengikuti perkembangan saat ini. Asumsi didasarkan pada perkiraan puncak pandemi pada Agustus dan September. Oktober 2020, diharapkan pandemi mulai berkurang, aktivitas ekonomi kembali membaik.
Untuk mencapai target itu, AP II telah menyiapkan beberapa skenario. Pertama memaksimalkan utilisasi slot di bandara. Misalnya di Bandara Husein Bandung kembali dibuka penerbangan pesawat jet untuk domestik flight. Sejak dialihkan ke Bandara BIJB, slot di Husien hanya terpakai 11%.
"Saat ini, slot penebangan di seluruh bandara di bawah AP II, 19 bandara, baru terpakai 35 persen. Normalnya 70 sampai 80%. Kami juga akan komunikasi dengan maskapai untuk aktifkan berbagai destinasi, selama demand-nya ada," beber dia. (Baca: Liburan, jumlah penumpang pesawat di Bandung naik 20%)
Ketiga, AP II akan meningkatkan frekuensi terbang. Dulu Bandung Surabaya bisa melayani beberapa kali penerbangan, sekarang 1 saja sudah syukur. Kuncinya, kata dia, ada industri collaboration, bersama sama, jangan ada gontok-gontokan agar industri ini menggeliat kembali.
(don)