2.694 ASN di Jatim Raih Tanda Kehormatan Satyalancana Karya

Minggu, 16 Agustus 2020 - 15:50 WIB
loading...
2.694 ASN di Jatim Raih Tanda Kehormatan Satyalancana Karya
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyematkan tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya pada salah satu ASN di Gedung Negara Grahadi. Foto SINDOnews
A A A
SURABAYA - Sebanyak 2.694 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jawa Timur (Jatim) mendapat tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya. Penghargaan itu akan diberikan secara bertahap. Jumlah itu terdiri dari Satyalancana Karya Satya masa kerja 30 tahun sebanyak 902 orang, masa kerja 20 tahun sebanyak 724 orang, serta masa kerja 10 tahun sebanyak 1069 orang.

“Dengan jumlah sebanyak ini, maka kami lakukan penyerahannya secara bertahap. Apalagi tanda kehormatan ini adalah dari Presiden RI. Sehingga penyematan langsung ini menjadi penghormatan dan apresiasi kami bagi seluruh ASN Pemprov Jatim,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Minggu (16/8/2020). (Baca: KemenPAN RB Evaluasi Zona Integritas PN Surabaya, Ada Apa?)

Pembagian secara bertahap ini, kata Khofifah, karena tahun ini, total sebanyak 2.694 ASN di lingkungan Pemprov Jatim mendapatkan Penghargaan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya dari Presiden RI. Dengan menyematkan secara langsung, Khofifah berharap ini akan menjadi semangat dan motivasi bagi para ASN untuk terus mendedikasikan kinerja terbaiknya.

"Selain itu, hal ini bisa menjadi kekuatan dan bentuk apresiasi bagi para ASN," imbuh Khofifah. Orang nomor satu di Jatim itu menambahkan, saat ini bukanlah era kompetisi, melainkan era kolaborasi dan sinergi. Untuk itu ia meminta seluruh ASN untuk menguatkan kolaborasi dan sinergitas baik internal maupun eksternal.

Diantaranya dengan memperkuat gerakan Bangga Buatan Indonesia. Selain itu, antara satu OPD dengan yang lainnya dapat membangun kolaborasi seperti business matching antara Disperindag, Dinas Koperasi UMKM, Dinas Pertanian dan Peternakan. (Baca: Pelamar CPNS Harap Waspadai Penipuan, Pembagian NIP Dipastikan Hoaks)

“Di era yang penuh dengan perubahan yang sangat cepat ini, ASN dituntut untuk mampu cepat beradaptasi terutama soal teknologi. Sebagai contoh di masa seperti ini seringlah mengikuti Webinar, sehingga setiap program harus berbasis data scientific dan melibatkan scientist,” jelasnya.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1058 seconds (0.1#10.140)