Warga Grobogan Kesulitan Elpiji 3 Kg, Harga di Pengecer Tembus Rp25.000

Selasa, 19 Maret 2024 - 17:09 WIB
loading...
Warga Grobogan Kesulitan Elpiji 3 Kg, Harga di Pengecer Tembus Rp25.000
Seorang warga memeriksa puluhan tabung gas elpiji kosong di pangkalan resmi di Desa Sugihmanik, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan, Selasa (19/3/2024). Foto/Manik Priyo Prabowo
A A A
GROBOGAN - Warga Grobogan kesulitan mencari gas elpiji subsidi ukuran 3 Kg. Bahkan, warga mengaku mencari elpiji hingga ke wilayah perbatasan kabupaten tetangga.

Menurut Darminah, seorang warga, kelangkaan elpiji ini sangat mengganggu aktivitas rumah tangga. Kelangkaan elpiji juga berdampak pada pengusaha pangkalan resmi yang terpaksa menjual seharga Rp20.000 untuk ukuran 3 Kg.

“Mencari gas (elpiji) sampai jauh ke kecamatan sebelah. Meskipun ada di warung klontong malah harganya Rp25.000. Daripada ngak bisa masak ya saya beli," ucap Darminah, Selasa (19/3/2024).



Warga lainnya, Yustina (34) mengaku kesulitan mencari gas elpiji 3 Kg sehingga untuk sementara menggunakan kayu bakar untuk memasak. Dia terpaksa mengumpulkan kayu untuk memasak menggunakan pawon atau tungku yang biasa dipakai saat hajatan saja.

“Biasanya tungku saya pakai hajatan saja. Tapi sekarang gas 3 kg langka ya saya pakai tungku atau pawon ini,” ucapnya.

Kelangkaan elpiji 3 Kg diakui oleh Pangkalan Gas Pertamina, Domestic Gas Region IV milik Suwardi di bawah naungan PT Sarana Tunggal Mandiri. Dia mengaku kelangkaan elpiji terjadi sepekan terakhir akibat banjir dan kiriman dari pusat terkendala.

“Terakhir dikirim Sabtu (16/3/2024) lalu. Itu juga hanya 50 tabung isi 3 kg. Kalau lancar hari ini (Selasa 19/3/2024) dikirim juga 50 tabung isi 3 kg. Harga Rp20.000," jelasnya kepada pembeli.



Sementara itu melalui pesan singkat, Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho menjelaskan, Harga Eeceran Tertinggi (HET) di Provinsi Jawa Tengah ditentukan oleh Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 541/15 Tahun 2015.

SK Gubernur tersebut berisi tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Liquied Petroleym Gas Tabung 3 Kg Pada Titik Serah Sub Penyalur/Pangkalan di Provinsi Jawa Tengah. HET elpiji 3 kg dalam SK tersebut adalah Rp 15.500 di sub penyalur/pangkalan yang dimaksud adalah pangkalan resmi.

Pangkalan resmi adalah pangkalan yang berkontrak dengan agen elpiji 3 kg dengan tanda papan yang memiliki papan nama pangkalan Pertamina. SK tersebut tidak mengatur harga elpiji 3 kg di tingkat pengecer.

Sesuai surat Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM nomor T-190/MG.05/DJM/2023 tanggal 8 Januari 2023 tentang Kewajiban Penyediaan dan Pendistribusian LPG Tabung 3 Kg.

Penyalur dan sub penyalur elpiji 3 kg diminta untuk mendistribusikan minimal 80% LPG bersubsidi langsung kepada konsumen akhir terhitung mulai tanggal 1 Maret 2023. Sebelumnya minimal 70%.

Pangkalan resmi elpiji 3 kg harus menjual sesuai HET yang ditetapkan Pemerintah Daerah. Apabila konsumen menemui ada pangkalan resmi elpiji 3 kg (bukan pengecer) menjual di atas HET dapat melapor ke Pemerintah Daerah atau Pertamina Call Center 135.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1394 seconds (0.1#10.140)