Cerita Sopir Truk Belasan Jam Terjebak Banjir Pantura Semarang: Segala-galanya Rugi!
loading...
A
A
A
SEMARANG - Jalur Pantai Utara (Pantura) Semarang menuju ke arah Demak alias dari barat ke timur masih lumpuh total hingga Kamis (14/3/2024). Banjir belum surut, sehingga kendaraan belum bisa melintasi.
Di lokasi itu yakni Jalan Raya Kaligawe, depan RSI Sultan Agung, ketinggian banjir masih tinggi. Antrean kendaraan terlihat mengular.
Salah satu yang terdampak adalah Budiyanto asal Banten, sopir truk trailer. Dia mengaku terjebak macet di jalur itu sejak Rabu (13/3/2024) malam.
“Saya dari jam sebelas malam Pak di sini, tiba-tiba langsung dini aja nggak bisa gerak. Di depan di daerah depan Universitas Sultan Agung itu udah banjir parah, nggak bisa lewat,” katanya.
Tujuan truknya ke Surabaya, Jawa Timur dari Merak, Banten. Dia tak bisa memastikan akan berapa lama lagi terjebak macet di pantura Semarang. Kondisi itu membuatnya rugi banyak hal, bahan bakar, rugi waktu, tenaga.
“Belum bisa dipastiin berapa harinya, nunggu air surut baru bisa lewat. Segala-galanya rugi Pak, rugi dari segi logistik, kondisi solar menipis. Paling nunggu air surut aja, kita lihat kondisi ini juga kan hujan terus-terusan,” sambungnya.
Dia menerka kemacetan hingga sekira 10 km. Arah sebaliknya yakni dari Demak ke Semarang, disebut Budiyanto, juga mengalami kemacetan.
“Kalau dari temen saya yang arah pulang ke sini (arah ke Semarang) juga sama macetnya, dari Demak ke sininya ketahan, nggak bisa lewat juga dia,” ujar Budiyanto.
Di lokasi itu yakni Jalan Raya Kaligawe, depan RSI Sultan Agung, ketinggian banjir masih tinggi. Antrean kendaraan terlihat mengular.
Salah satu yang terdampak adalah Budiyanto asal Banten, sopir truk trailer. Dia mengaku terjebak macet di jalur itu sejak Rabu (13/3/2024) malam.
“Saya dari jam sebelas malam Pak di sini, tiba-tiba langsung dini aja nggak bisa gerak. Di depan di daerah depan Universitas Sultan Agung itu udah banjir parah, nggak bisa lewat,” katanya.
Tujuan truknya ke Surabaya, Jawa Timur dari Merak, Banten. Dia tak bisa memastikan akan berapa lama lagi terjebak macet di pantura Semarang. Kondisi itu membuatnya rugi banyak hal, bahan bakar, rugi waktu, tenaga.
“Belum bisa dipastiin berapa harinya, nunggu air surut baru bisa lewat. Segala-galanya rugi Pak, rugi dari segi logistik, kondisi solar menipis. Paling nunggu air surut aja, kita lihat kondisi ini juga kan hujan terus-terusan,” sambungnya.
Dia menerka kemacetan hingga sekira 10 km. Arah sebaliknya yakni dari Demak ke Semarang, disebut Budiyanto, juga mengalami kemacetan.
“Kalau dari temen saya yang arah pulang ke sini (arah ke Semarang) juga sama macetnya, dari Demak ke sininya ketahan, nggak bisa lewat juga dia,” ujar Budiyanto.
(shf)