Update Banjir Pesisir Selatan: 46.000 Warga di 14 Kecamatan Terdampak

Selasa, 12 Maret 2024 - 08:32 WIB
loading...
Update Banjir Pesisir Selatan: 46.000 Warga di 14 Kecamatan Terdampak
Sekretaris BPBD Kabupaten Pesisir Selatan Yuskardi. Foto: iNews TV/Budi Sunandar
A A A
PESISIR SELATAN - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat resmi menetapkan masa tanggap darurat bencana banjir bandang selama 14 hari menyusul meluasnya dampak bencana yang melanda daerah tersebut.

Data terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Selatan mencatat bahwa 14 dari 15 kecamatan terendam banjir dengan warga yang terdampak sebanyak 46 ribu jiwa warga. Puluhan ribu rumah warga dilaporkan terendam banjir.

Sedangkan 16 unit jembatan dan jalan nasional rusak parah akibat banjir bandang dan longsor yang menerjang wilayahnya. Akibatnya, 350 kepala keluarga terpaksa mengungsi dan hingga saat ini masih berada di lokasi pengungsian.



Sekretaris BPBD Pesisir Selatan Yuskardi mengatakan, bencana banjir ini sangat merusak, tidak hanya pemukiman warga yang terdampak, tetapi juga infrastruktur rusak berat.

”Jadi, kami (pemerintah) memberlakuknan status masa tanggap darurat bencana selama 14 hari ke depan,” kata Yuskardi, Selasa (12/3/2024).

BPBD Kabupaten Pesisir Selatan mencatat bahwa hampir seluruh wilayah kabupaten tersebut terkena dampak bencana, mengakibatkan puluhan ribu rumah warga terendam dan ribuan orang terdampak.



“Saat ini, 14 kecamatan dari total 15 kecamatan di Pesisir Selatan terkena dampak banjir. Ada 28 ribu unit rumah warga yang terendam, dengan total 46 ribu jiwa warga yang terdampak. Kami terus melakukan upaya penanganan darurat,” ungkapnya.

Bahkan, 14 orang ditemukan tewas dan 6 orang dinyatakan hilang akibar banjir dan tanah longsor. Banjir bandang ini juga mengakibatkan akses dari Pesisir Selatan menuju Bengkulu lumpuh akibat jembatan dan jalan lintas Sumatera terputus.

Situasi ini semakin diperparah dengan sejumlah warga yang harus mengungsi di musala dan masjid, karena rumah mereka hanyut dan tidak bisa dihuni. Para pengungsi di lokasi tersebut mendesak kebutuhan pokok seperti makanan, pakaian, selimut, dan obat-obatan.



”Kami butuh bantuan berupa makanan, pakaian, dan obat-obatan. Rumah kami sudah hanyut, dan kami tidak bisa kembali. Tolong bantu kami,” kata Melanti, salah satu pengungsi kepada wartawan di Posko Penungsian.

Warga lainnya, Mirda berharap ada bantuan lebih lanjut untuk kebutuhan pokok sehari-hari. Sebab, pasokan makanan dan lainnya di Posko masih belum mencukupi seluruh pengungsi. ”Harapan kami, pemerintah lebih memperhatikan kami korban banjir,” tegasnya.
(ams)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1599 seconds (0.1#10.140)