Gawat! 3 Ekor Hewan Ternak Mati Mendadak, Warga Gunungkidul Suspek Antraks
loading...
A
A
A
”Niatnya ingin menyelamatkan hewan lain kemudian 3 ekor kambing milik S sempat dibawa ke rumah M warga Gayamharjo Sleman. Saat di sana 1 ekor kambing mati. Kemudian sama M, 2 kambing masih hidup itu dibawa kembali ke rumah S untuk disuntik,” terangnya.
Pihaknya telah melakukan desinfektan pemberian formalin di di lokasi untuk mengantisipasi penyebaran antraks di Padukuhan Kayoman. Dua kambing yang masih hidup juga telah disuntik vitamin dan obat lainnya.
Desinfektan dan formalin tersebut disemprotkan di lokasi penyembelihan kemudian lokasi penguburan dan lokasi bekas untuk nyeret sapi ke lokasi penguburan. Karena memang kan sapinya mati dari kandang lalu diseret keluar.
Selain itu, pihaknya juga menyiramkan formalin di semua lokasi yang tercemar seperti di kandang dan di lokasi pengulitan serta mengambil sample tanah. “Artinya kan kita merunut supaya ini disiram dengan formalin,” terangnya.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawaty membenarkan bahwa terdapat satu warga Gunungkidul yang suspect antraks. Mendapat laporan itu pihaknya bersama DPKH Gunungkidul telah melakukan koordinasi penanganan.
“Kami telah menurunkan tim melakukan survei lapangan dengan mengecek kesehatan hewan, pendataan hewan sakit, dan pengambilan sample. Kita akan melihat dulu apakah ada gejala dari warga lain, saat ini memang sudah ada satu yang suspect antraks,” katanya.
Lihat Juga: Bukan di Meksiko! Ini di Pantai Slili Gunungkidul, De Flava Resto & Bar yang Kids Friendly
Pihaknya telah melakukan desinfektan pemberian formalin di di lokasi untuk mengantisipasi penyebaran antraks di Padukuhan Kayoman. Dua kambing yang masih hidup juga telah disuntik vitamin dan obat lainnya.
Desinfektan dan formalin tersebut disemprotkan di lokasi penyembelihan kemudian lokasi penguburan dan lokasi bekas untuk nyeret sapi ke lokasi penguburan. Karena memang kan sapinya mati dari kandang lalu diseret keluar.
Selain itu, pihaknya juga menyiramkan formalin di semua lokasi yang tercemar seperti di kandang dan di lokasi pengulitan serta mengambil sample tanah. “Artinya kan kita merunut supaya ini disiram dengan formalin,” terangnya.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawaty membenarkan bahwa terdapat satu warga Gunungkidul yang suspect antraks. Mendapat laporan itu pihaknya bersama DPKH Gunungkidul telah melakukan koordinasi penanganan.
“Kami telah menurunkan tim melakukan survei lapangan dengan mengecek kesehatan hewan, pendataan hewan sakit, dan pengambilan sample. Kita akan melihat dulu apakah ada gejala dari warga lain, saat ini memang sudah ada satu yang suspect antraks,” katanya.
Lihat Juga: Bukan di Meksiko! Ini di Pantai Slili Gunungkidul, De Flava Resto & Bar yang Kids Friendly
(ams)