Gawat! 3 Ekor Hewan Ternak Mati Mendadak, Warga Gunungkidul Suspek Antraks

Jum'at, 08 Maret 2024 - 14:28 WIB
loading...
Gawat! 3 Ekor Hewan...
- Seorang warga Gunungkidul terpapar antraks usai mengkomsumsi hewan ternak yang mendadak mati. Foto/Ilustrasi
A A A
GUNUNGKIDUL - Seorang warga Padukuhan Kayoman, Kelurahan Serut, Kapanewon Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul berinisial S dirawat di rumah sakit diduga karena terpapar antraks. Sebab, tiga ekor hewan sapi dan dua kambing mati mendadak.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul, Wibawanti membenarkan satu orang suspect antraks dan 3 hewan ternak miliknya mati. Diduga S membawa dan mengkonsumsi daging kambing milik warga Sleman yang juga mati mendadak.

“Teman-teman telah melakukan surveillance dan memonitoring di lokasi. Kita telusuri asalnya seperti apa,” kata Wibawanti, Jumat (8/3/2024).



Pihaknya mendapat informasi adanya suspek antraks di Gedangsari pada Kamis (7/3) yang menyebutkan ada satu warga Kayoman dirawat di RSUD Prambanan diduga karena antraks. Pihaknya langsung terjun ke lapangan pada, Kamis sore.

Berdasarkan informasi dilapangan menyebutkan pada 24 Februari 2024 lalu, warga yang diduga terpapar antraks, S tersebut memang menyembelih kambing yang telah mati milik W, warga Gayamharjo Sleman. S menyembelih kambing tersebut di rumah W.

”Kambingnya dibawa pulang dalam keadaan sudah disembelih,” tutur dia.

Sesampai di rumah, S mengajak tetangganya untuk menguliti kambing tersebut dan daging mereka konsumsi bersama-sama. Kemudian S baru merasakan gejala mengarah ke antraks pada (6/3/2024). S kemudian dirawat di RSUD Prambanan dengan kasus dugaan antraks.

Selang sehari pasca S dilarikan ke RSUD Prambanan, sapi milik S mati pada (7/3/2024) dini hari dan disembelih oleh keluarga S. Namun sapi tersebut belum sempat dikonsumsi. Kemudian pagi harinya, 1 dari 4 ekor kambing milik S ikutan mati.



”Niatnya ingin menyelamatkan hewan lain kemudian 3 ekor kambing milik S sempat dibawa ke rumah M warga Gayamharjo Sleman. Saat di sana 1 ekor kambing mati. Kemudian sama M, 2 kambing masih hidup itu dibawa kembali ke rumah S untuk disuntik,” terangnya.

Pihaknya telah melakukan desinfektan pemberian formalin di di lokasi untuk mengantisipasi penyebaran antraks di Padukuhan Kayoman. Dua kambing yang masih hidup juga telah disuntik vitamin dan obat lainnya.

Desinfektan dan formalin tersebut disemprotkan di lokasi penyembelihan kemudian lokasi penguburan dan lokasi bekas untuk nyeret sapi ke lokasi penguburan. Karena memang kan sapinya mati dari kandang lalu diseret keluar.



Selain itu, pihaknya juga menyiramkan formalin di semua lokasi yang tercemar seperti di kandang dan di lokasi pengulitan serta mengambil sample tanah. “Artinya kan kita merunut supaya ini disiram dengan formalin,” terangnya.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawaty membenarkan bahwa terdapat satu warga Gunungkidul yang suspect antraks. Mendapat laporan itu pihaknya bersama DPKH Gunungkidul telah melakukan koordinasi penanganan.

“Kami telah menurunkan tim melakukan survei lapangan dengan mengecek kesehatan hewan, pendataan hewan sakit, dan pengambilan sample. Kita akan melihat dulu apakah ada gejala dari warga lain, saat ini memang sudah ada satu yang suspect antraks,” katanya.
(ams)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2207 seconds (0.1#10.140)