BPOLBF Gandeng Komunitas Seni di Kawasan Labuan Bajo

Senin, 26 Februari 2024 - 05:06 WIB
loading...
BPOLBF Gandeng Komunitas Seni di Kawasan Labuan Bajo
BPOLBF menggelar kongkow Lintas Komunitas (KONTRAS) Volume 1 di Taman Parapuar, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (24/2/2024). Foto/Ist
A A A
MANGGARAI BARAT - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menggelar kongkow Lintas Komunitas (KONTRAS) Volume 1 di Kawasan Taman Parapuar, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (24/2/2024).

Dalam kegiatan ini para komunitas lokal diajak diskusi dan sharing bersama. Sejumlah komunitas dilibatkan dalam kegiatan ini, di antaranya PAPRI, I Production, Sanggar Kope Oles Todo Kongkol, Stand Up Comedy Labuan Bajo, Sanggar Animal Pop Komodo, Videoge, Sanggar Tate Kind Art, dan Korlab. Selain itu, hadir pula perwakilan dari industri, akademisi, dan asosiasi parekraf di Labuan Bajo.



Beberapa poin yang disampaikan para komunitas ini adalah terkait kebutuhan ruang dan tempat untuk berlatih, ruang menampilkan karya, serta kurangnya aktivasi event di Labuan Bajo. Para komunitas juga berharap agar Parapuar dapat menjadi basecamp Komunitas di Labuan Bajo.

Plt Dirut BPOLBF, Frans Teguh menyampaikan bahwa KONTRAS di Parapuar disediakan sebagai ruang bagi para komunitas untuk bisa saling berkolaborasi untuk membangun ekosistem ekraf di Labuan Bajo.

"Labuan Bajo punya momentum hari ini untuk open mind dan open heart. Kita hadir di sini untuk membangun ekosistem ekraf di Labuan Bajo, dan Taman Parapuar ini bisa menjadi showcase berbagai komunitas. BPOLBF untuk berkolaborasi, berkoordinasi, dan menciptakan ide-ide luar biasa untuk pengembangan DPSP Labuan Bajo" ungkapnya.

Selain itu, event ini menjadi program kolaborasi pertama bersama Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf, TikTok Indonesia, dan Bank BRI Labuan Bajo.



Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Mabar, Pius Baut menyampaikan bahwa pariwisata pada dasarnya membuka ruang dan peluang bagi siapa saja.

Pariwisata itu membuka ruang dan peluang untuk siapa saja termasuk untuk komunitas seni, namun syaratnya adalah harus punya kompetensi. Sehingga harus memperkuat kelembagaannya, dan menunjukkan kualitas serta harus punya manajemen yang jelas.

"Lalu berkaitan dengan desa sendiri, sudah dikembangkan beberapa desa wisata sehingga jika di kota dikatakan tadi kekurangan event, maka buatlah event di desa dan ajak wisatawan itu ke desa" ungkap Pius.

Senada dengan hal itu, Sekretaris Dinas Pariwisata Mabar Crispin Mesima mengungkapkan bahwa pelatihan penguatan manajemen komunitas juga perlu dilakukan.

"Kita butuh penguatan manajemen, jadi jika ada begitu banyak pelatihan mungkin salah satu yang bisa kita ajukan adalah pelatihan penguatan kelembagaan komunitas. Dan selanjutnya bagaimana menghubungkan antara komunitas dengan industri, seperti momentum hari ini melalui KONTRAS ini" ungkapnya.

Turut hadir pada kesempatan tersebut, Artadi, Ketua Pokja Aksilarasi Digitalisasi Direktorat Musik dan Animasi Kemenparekraf.

Dia menjelaskan, kegiatan ini merupakan salah satu ruang yang penting untuk pengembangan ekonomi kreatif.

Dibutuhkan pemetaan dan identifikasi, sehingga kedepannya pihaknya tahu apa yang perlu dilakukan untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemandirian Ekraf di Labuan Bajo dengan berbagai program inkubasi bidang seni dari Kemenparekraf.

Selain diskusi, kegiatan ini juga dimeriahkan oleh berbagai penampilan seni dari komunitas dan juga UMKM dan selanjutnya ditutup dengan coaching clinic bersama dua narasumber yang merupakan konten kreator TikTok.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1810 seconds (0.1#10.140)