Santri di Malang Diduga Disiksa Temannya Pakai Setrika, Polisi Lakukan Penyelidikan
loading...
A
A
A
MALANG - Aksi perundungan atau bullying kembali terjadi di Kabupaten Malang. Kali ini, seorang santri di sebuah pondok pesantren (ponpes) di Kecamatan Lawang diduga mengalami penyiksaan kejam dari temannya.
Korban disetrika, dijerat handuk, dan disulut korek api oleh terduga pelaku yang merupakan kakak kelasnya. Peristiwa ini terungkap setelah akun Yudha Kenthung Bin Sujono mengunggah informasi dan foto korban di grup Facebook Komunitas Peduli Malang Raya (Asli Malang Raya).
Korban diketahui mengalami luka bakar melepuh di bagian pinggang akibat disundut setrika. Kejadian ini berlangsung berkali-kali sejak Desember 2023 dan baru diketahui orang tua korban pada 6 Desember.
Korban pun mengalami trauma dan ketakutan, terutama saat melihat peralatan elektronik seperti setrika dan rice cooker. Kasus ini telah dilaporkan ke Polres Malang pada 8 Desember 2023, namun belum ada perkembangan signifikan.
"Masih kita tanya-tanya saksi, sementara dalam pendalaman semua," kata Kasatreskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat saat dikonfirmasi pada Selasa (13/2/2024) pagi.
Kanit PPA Satreskrim Polres Malang Aiptu Nurlehana menambahkan, pihaknya akan memanggil semua pihak terkait, termasuk pihak ponpes, Kementerian Agama, dan Bapas, untuk dimintai keterangan.
"Nanti kita panggil semua, dari pihak pondoknya, Kementerian Agama, Bapas, karena masih anak-anak dan kejadiannya di pondok pesantren," ucap Nurleha.
Leha sapaan akrabnya memastikan laporan telah diterima dan dilanjutkan proses penyelidikan. Pihaknya akan mendalami dugaan bullying ini setelah Pemilu 2024 Rabu besok. "Nanti kita panggil habis Pemilu," tandasnya.
Korban disetrika, dijerat handuk, dan disulut korek api oleh terduga pelaku yang merupakan kakak kelasnya. Peristiwa ini terungkap setelah akun Yudha Kenthung Bin Sujono mengunggah informasi dan foto korban di grup Facebook Komunitas Peduli Malang Raya (Asli Malang Raya).
Korban diketahui mengalami luka bakar melepuh di bagian pinggang akibat disundut setrika. Kejadian ini berlangsung berkali-kali sejak Desember 2023 dan baru diketahui orang tua korban pada 6 Desember.
Korban pun mengalami trauma dan ketakutan, terutama saat melihat peralatan elektronik seperti setrika dan rice cooker. Kasus ini telah dilaporkan ke Polres Malang pada 8 Desember 2023, namun belum ada perkembangan signifikan.
"Masih kita tanya-tanya saksi, sementara dalam pendalaman semua," kata Kasatreskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat saat dikonfirmasi pada Selasa (13/2/2024) pagi.
Kanit PPA Satreskrim Polres Malang Aiptu Nurlehana menambahkan, pihaknya akan memanggil semua pihak terkait, termasuk pihak ponpes, Kementerian Agama, dan Bapas, untuk dimintai keterangan.
"Nanti kita panggil semua, dari pihak pondoknya, Kementerian Agama, Bapas, karena masih anak-anak dan kejadiannya di pondok pesantren," ucap Nurleha.
Leha sapaan akrabnya memastikan laporan telah diterima dan dilanjutkan proses penyelidikan. Pihaknya akan mendalami dugaan bullying ini setelah Pemilu 2024 Rabu besok. "Nanti kita panggil habis Pemilu," tandasnya.
(hri)