Remaja 13 Tahun di Kendari Terkena Peluru Nyasar saat Tidur di Kamar
loading...
A
A
A
KENDARI - Seorang remaja putri berusia 13 tahun bernama Rahma, menjadi korban peluru nyasar saat sedang tertidur di kamarnya di Jalan Konggoasa, BTN Sarfika Indah, Kelurahan Watulondo, Kecamatan Puwatu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, pada Minggu (11/2/2024) dini hari.
Akibat kejadian tersebut, Rahma mengalami luka tembak pada punggung bagian kiri. Keluarga korban kemudian membawanya ke Rumah Sakit Bhayangkara Kendari untuk mendapatkan pertolongan medis.
Berdasarkan keterangan paman korban, Indas, sebelum kejadian, dia mendengar suara keras dari atas seng dan mengira kaca pecah. Saat dicek di dalam kamar, ternyata sebuah peluru nyasar masuk ke dalam rumah dan mengenai korban.
"Saya kira kaca pecah, ternyata peluru nyasar," kata Indas.
Saat ini, Rahma masih menjalani perawatan di Ruang Penindakan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Bhayangkara Kendari untuk menjalani operasi pembersihan serpihan peluru.
Masyarakat berharap pihak kepolisian dapat segera mengusut tuntas kejadian ini dan memberikan rasa aman kepada masyarakat.
"Kami berharap kasus ini diusut tuntas, karena sangat meresahkan," ungkapnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait peristiwa tersebut.
Akibat kejadian tersebut, Rahma mengalami luka tembak pada punggung bagian kiri. Keluarga korban kemudian membawanya ke Rumah Sakit Bhayangkara Kendari untuk mendapatkan pertolongan medis.
Berdasarkan keterangan paman korban, Indas, sebelum kejadian, dia mendengar suara keras dari atas seng dan mengira kaca pecah. Saat dicek di dalam kamar, ternyata sebuah peluru nyasar masuk ke dalam rumah dan mengenai korban.
"Saya kira kaca pecah, ternyata peluru nyasar," kata Indas.
Saat ini, Rahma masih menjalani perawatan di Ruang Penindakan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Bhayangkara Kendari untuk menjalani operasi pembersihan serpihan peluru.
Masyarakat berharap pihak kepolisian dapat segera mengusut tuntas kejadian ini dan memberikan rasa aman kepada masyarakat.
"Kami berharap kasus ini diusut tuntas, karena sangat meresahkan," ungkapnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait peristiwa tersebut.
(hri)