Tunggu Pelantikan, Akur Bentuk Tim Transisi Birokrasi

Kamis, 05 Juli 2018 - 15:24 WIB
Tunggu Pelantikan, Akur Bentuk Tim Transisi Birokrasi
Tunggu Pelantikan, Akur Bentuk Tim Transisi Birokrasi
A A A
BANDUNG BARAT - Pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih Pilkada Kabupaten Bandung Barat (KBB) 2018, Aa Umbara Sutisna-Hengki Kurniawan (Akur) diperkirakan digelar bulan September atau Oktober 2018. Sambil menunggu proses yang masih cukup lama tersebut, paslon Akur sedang menyiapkan tim transisi di birokrasi untuk berkoordinasi dengan Plt Bupati serta pihak DPRD dalam menyusun kabinet kerja lima tahun ke depan.

"Pelantikan masih lama tapi kami tidak bisa hanya berdiam diri. Sekarang Pak Bupati dan saya sedang menyiapkan tim transisi di birokrasi untuk merancang program kerja ke depan," kata Hengki Kurniawan, Kamis (5/7/2018).

Saat ini, dirinya bersama Aa Umbara tengah fokus membahas langkah-langkah Akur untuk memasuki birokrasi Pemkab Bandung Barat. Misal, terus berkoordinasi dan berkomunikasi dengan parpol pengusung tentang program-program agar bisa berkesinambungan. Yang terpenting apa visi misi serta janji politis saat kampanye paslon Akur harus masuk dalam program kerja 100 hari pertama hingga lima tahun masa kepemimpinan.

Tim transisi akan terdiri dari unsur relawan serta kader koalisi dari partai pengusung. Tugas tim tersebut adalah untuk menjalin koordinasi dengan Plt. Bupati dan DPRD dalam merumuskan bersama draf rencana kebijakan daerah. Tujuan koordinasi tersebut untuk mengakomodasi berbagai produk kebijakan yang disusun menjelang akhir tahun anggaran 2018 ini.

Adapun draf rencana kebijakan ini berupa RPJMD 2018-2023 yang paling lambat ditetapkan Desember 2018. Kemudian, RAPBD Perubahan 2018 yang diharapkan pada akhir September 2018 dapat ditetapkan. Akur ingin sejak dilantik dan menjabat langsung bekerja dan tidak ada waktu berleha-leha. Sebab di pengujung tahun ini kinerja dari pasangan Akur akan dinilai dan dapat terlihat langsung oleh masyarakat.

"Pokoknya setelah dilantik maka Akur akan langsung bekerja untuk masyarakat. Tidak ada waktu menunggu karena pasti masyarakat ingin melihat kinerja kami," ujarnya.

Menurutnya, membahas program pemerintahan sangat berbeda dengan membahas gerakan politik ketika dirinya bersama Aa Umbara ingin memenangkan pesta demokrasi. Karena, program pemerintahan harus mengacu pada regulasi yang berlaku. Tujuannya agar dalam menjalankan program kerja tidak berbenturan dengan aturan, sehingga langkah yang akan dilakukannya harus hati-hati.

Seperti diketahui pada Pilkada KBB periode 2018-2023, Aa Umbara Sutisna-Hengki Kurniawan yang diusung koalisi Partai Demokrat, PAN, PKS, NasDem, dan PKPI, berhasil unggul. Suara pasangan ini mencapai 48,45%, jauh melewati raihan suara pasangan Elin Suharliah-Maman S Sunjaya (Emas) 22,62%, dan Doddy Imron Cholid-Pupu Sari Rohayati (Kado) 28,93%.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5070 seconds (0.1#10.140)