Alam Ganjar Ajak Generasi Muda Yogyakarta Kian Kreatif dan Inovatif
loading...
A
A
A
SLEMAN - Muhammad Zinedine Alam Ganjar menceritakan pengalamannya selama dirinya mengelola salah satu tim E-Sports bernama Pigmy Team. Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan Cerita Kita 'Ngobrol Apa di Jogja' oleh Generasi Kita di Sleman, Senin (22/1/2023).
Menurut Alam, industri kreatif di bidang E-Sports saat ini sudah menjadi ekosistem bisnis yang menguntungkan apabila dikelola secara profesional, banyak pemain E-Sports yang hidup dan mendapatkan pendapatan dari industri tersebut.
”E-Sports ini wadah untuk pemain untuk dapatkan penghasilan melalui main game, kebetulan kalau Pigmy jenis game yang dikelolanya itu baru PUBG,” kata Alam.
Selama proses pengembangan tim E-Sports miliknya, Alam mengaku memperoleh banyak hambatan. Namun dirinya senantiasa konsisten menjalakan industri tersebut dan banyak berkolaborasi dengan berbagai pihak.
”Jalan Tuhan kasih saya melalui kakak tingkat yang ngikut di organisasi, akhirnya kita develop salah satu kontingen dari Jawa Tengah. Itu kita dapet medali perunggu padahal lawannya tim profesional,” jelas Alam.
Ditanyai soal apa yang membuat industri tersebut dapat berkembang, Alam menyebutkan ada satu faktor, yakni identitas dalam membangun sebuat brand.
Untuk itu, Alam menjelaskan bagaimana dalam membangun sebuah usaha Alam menekankan penguatan identitas tersebut. Mengacu kepada dua hal kalau kita butuh kreatifitas di luar batas bagaimana kita bisa mengambil pasar biar gak diambil orang.
”Kalau di bisnis biasanya selalu mengacu pada dua hal, identitas brand yang kuat dari usaha yang kita miliki sehingga potensial market tidak bingung dan tau kalau mengkonsumsi tempat kita itu apa yang mau di cari,” ungkap Alam.
Dengan demikian, Alam mengajak generasi muda untuk turut serta aktif ikut terlibat dalam menebarkan kebermanfaatan melalui penciptaan lapangan pekerjaan.
”Saya tidak akan munafik memiliki previlleg, tapi dari situ saya coba bagaimana previllege itu bisa dimanfaatkan untuk menebar kebermanfaatan buat orang banyak. Saya pun di sini masih belajar untuk membangun itu melalui koneksi dan kolaborasi yang saya miliki saat ini,” kata Alam.
Alam sendiri merupakan anak dari Capres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo --yang juga diusung oleh Partai Perindo, yang saat ini tengah aktif berkonsolidasi dalam rangka pemenangan dirinya sebagai presiden RI mendatang.
Dalam visinya, Ganjar terlihat memiliki kepedulian besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan generasi muda Indonesia, salah satu program yang digagasnya adalah internet gratis, cepat dan merata yang baru diresmikan beberapa waktu lalu di Yogyakarta.
Hal tersebut menjadi harapan masa depan bagaimana generasi muda kita terliterasi dan memudahkan mereka untuk mengakses informasi dan konten positif untuk kemajuan generasi muda Indonesia di masa depan.
”Selain keberadaan akses internet, perlu ditopang dengan hal dasar lainnya, yakni infrastruktur yang memadai seperti wadah atau hub anak muda untuk berkumpul. Itu yang harus diupayakan juga keberadaanya,” pungkasnya.
Selain itu, Cerita Kita sendiri menghadirkan beberapa narasumber muda inspiratif seperti Penulis Agus Magelangan, Penulis Perempuan Kathrina Stogmuller dan Influencer Danang Giri Sadewa yang dipandu oleh host Kepala Suku Mojok Phutut EA.
Menurut Alam, industri kreatif di bidang E-Sports saat ini sudah menjadi ekosistem bisnis yang menguntungkan apabila dikelola secara profesional, banyak pemain E-Sports yang hidup dan mendapatkan pendapatan dari industri tersebut.
”E-Sports ini wadah untuk pemain untuk dapatkan penghasilan melalui main game, kebetulan kalau Pigmy jenis game yang dikelolanya itu baru PUBG,” kata Alam.
Selama proses pengembangan tim E-Sports miliknya, Alam mengaku memperoleh banyak hambatan. Namun dirinya senantiasa konsisten menjalakan industri tersebut dan banyak berkolaborasi dengan berbagai pihak.
”Jalan Tuhan kasih saya melalui kakak tingkat yang ngikut di organisasi, akhirnya kita develop salah satu kontingen dari Jawa Tengah. Itu kita dapet medali perunggu padahal lawannya tim profesional,” jelas Alam.
Ditanyai soal apa yang membuat industri tersebut dapat berkembang, Alam menyebutkan ada satu faktor, yakni identitas dalam membangun sebuat brand.
Untuk itu, Alam menjelaskan bagaimana dalam membangun sebuah usaha Alam menekankan penguatan identitas tersebut. Mengacu kepada dua hal kalau kita butuh kreatifitas di luar batas bagaimana kita bisa mengambil pasar biar gak diambil orang.
”Kalau di bisnis biasanya selalu mengacu pada dua hal, identitas brand yang kuat dari usaha yang kita miliki sehingga potensial market tidak bingung dan tau kalau mengkonsumsi tempat kita itu apa yang mau di cari,” ungkap Alam.
Dengan demikian, Alam mengajak generasi muda untuk turut serta aktif ikut terlibat dalam menebarkan kebermanfaatan melalui penciptaan lapangan pekerjaan.
”Saya tidak akan munafik memiliki previlleg, tapi dari situ saya coba bagaimana previllege itu bisa dimanfaatkan untuk menebar kebermanfaatan buat orang banyak. Saya pun di sini masih belajar untuk membangun itu melalui koneksi dan kolaborasi yang saya miliki saat ini,” kata Alam.
Alam sendiri merupakan anak dari Capres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo --yang juga diusung oleh Partai Perindo, yang saat ini tengah aktif berkonsolidasi dalam rangka pemenangan dirinya sebagai presiden RI mendatang.
Dalam visinya, Ganjar terlihat memiliki kepedulian besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan generasi muda Indonesia, salah satu program yang digagasnya adalah internet gratis, cepat dan merata yang baru diresmikan beberapa waktu lalu di Yogyakarta.
Hal tersebut menjadi harapan masa depan bagaimana generasi muda kita terliterasi dan memudahkan mereka untuk mengakses informasi dan konten positif untuk kemajuan generasi muda Indonesia di masa depan.
”Selain keberadaan akses internet, perlu ditopang dengan hal dasar lainnya, yakni infrastruktur yang memadai seperti wadah atau hub anak muda untuk berkumpul. Itu yang harus diupayakan juga keberadaanya,” pungkasnya.
Selain itu, Cerita Kita sendiri menghadirkan beberapa narasumber muda inspiratif seperti Penulis Agus Magelangan, Penulis Perempuan Kathrina Stogmuller dan Influencer Danang Giri Sadewa yang dipandu oleh host Kepala Suku Mojok Phutut EA.
(ams)