Taman Kantin Ekobrik PKK di Batang Bisa Jadi Pusat Edukasi

Selasa, 11 Agustus 2020 - 16:54 WIB
loading...
Taman Kantin Ekobrik...
Bupati Batang Wihaji bersama Ketua TP PKK Uni Kuslantasih berfoto bersama usai peresmian kantin ekobrik PKK. FOTO : Istimewa
A A A
BATANG - Taman kantin ekobrik menjadi yang pertama di Jateng yang dimiliki Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga, (PKK) Kabupaten Batang. Taman yang berada di komplek Kantor sekertariat daerah (Setda) Batang memilii konsep ramah lingkungan yang memanfaatkan limbah rumah tangga.

Bupati Batang Wihaji yang meresmikan secara langsung sangat mengapresiasi ide kreatif Ketua PKK bersama timnya. "Hari ini sampah plastik menjadi persoalan lingkungan masa depan, taman kantin ekobrik merupakan pengejawantahan TP PKK peduli dan perhatian dengan masalah lingkungan," kata Wihaji, Selasa (11/8/2020). (Baca: Lantik Enam Pejabat Eselon II Pemkab Batang, Ini Pesan Bupati Wihaji)

Menurutnya, taman ini bisa menjadai edukasi bagi masyarakat dalam memanfaatkan dan mengelola sampah plastik menjadi ekobrik untuk grend haose, pagar, meja dan kursi dengan anggaran yang sangat murh dari berbagai donatur.

"Ada 25.800 ekobrik atau sekitar 6 ton sampah plastik berasal dari 248 desa dan keluarahan, artinya PKK sudah membantu dinas lungkungan hidup dan pecinta lingkungan dalam mengelola sampah plastik," kata sebutnya. (Baca: Sudah Berusia 16 Tahun, Bupati Batang Ganti 15 Mobil Dinas Camat )

Sementara, Ketua TP PKK Kabupaten Batang Uni Kuslantasih Wihaji menjelaskan, ekobrik merupakan prorgam yang mengurangi sampah plastik yang dapat mencemari lingkungan, maka tidak boleh berhenti harus terus berkelanjutan bersama untuk mengkla dan memanfaatkan menjadi barang yang menarik dan memiliki nilai ekonomi. "Saya serius dengan TP PKK, mulai dari dasa wisma, Rukun Tangga, Keluarahan dan Kecamatan sinergi mengelola sampah plastik jadi ekobrik," terang Uni.

Ke depan, PKK masih butuh 150 ekobrik dari semua desa yang sementara dimanfaatkan PKK Kabupaten. "Pemanfaatan ekobrik selanjutnya digunakan oleh desa maupun kecamatan membuatan sesuatu yang lebih kreatif lagi dan punya nilai ekonomi," pungkasnya.

(don)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1745 seconds (0.1#10.140)