Pemprov Jatim Tambah Pintu Air di Plangwot Lamongan

Jum'at, 02 Maret 2018 - 14:43 WIB
Pemprov Jatim Tambah Pintu Air di Plangwot Lamongan
Pemprov Jatim Tambah Pintu Air di Plangwot Lamongan
A A A
SURABAYA - Pemerintah pusat tahun ini akan mengucurkan dana Rp862 milliar guna penanganan sejumlah bencana alam di Jawa Timur (Jatim). Dana tersebut salah satunya digunakan untuk pembangunan pintu air di Plangwot, Lamongan. Diketahui, kawasan Plangwot dilewati Bengawan Solo yang tiap tahun selalu banjir ketika air meluap.

Gubernur Jatim Soekarwo mengatakan, dengan pembangunan pintu air, diharapkan daya tampung bisa semakin banyak. Sehingga, peluang terjadinya banjir bisa dikurangi.

Saat ini, hanya ada tiga pintu air di Plangwot yang tersedia. Itu juga baru bisa menampung 450 meter kubik air. Meskipun sebenarnya telah ada peningkatan kapasitas dari sebelumnya 380 meter kubik menjadi 600 meter kubik. Namun, kenyataannya belum bisa mencapai angka maksimal tersebut, sehingga perlu tambahan pintu air guna meningkatkan kapasitasnya.

"Solusinya Plangwot di Sedayu Lawas (Lamongan) harus 10.000 meter kubik per detik. Harus lima pintu dari tiga ke lima untuk dibuang ke laut," ujarnya.

Untuk merealisasikan pintu air di Bengawan Solo menjadi lima buah, lanjut Soekarwo, pihaknya memastikan tahun ini sudah ada suntikan dana Rp862 milliar tahun dari pemerintah pusat. Dana itu nantinya selain dipakai penambahan pintu air juga dipergunakan pengerukan sungai.

Pakde Karwo, panggilan akrab Soekarwo, juga memastikan dana tersebut sudah masuk dan tidak akan hilang lagi seperti tahun-tahun sebelumnya. "Sementara untuk menangani banjir Bengawan Solo tahun ini, kami hanya bisa melakukan penjagaan 24 jam dengan posisi pintu dibuka terus," ujarnya.

Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur (Jatim) Agung Subagyo, meminta masyarakat tetap waspada mengenai kemungkinan banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo. Hal tersebut didasarkan pada arahan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa hingga Maret curah hujan masih cukup tinggi.

Ketinggian air di Bengawan Solo, kata dia, memang berangsung-angsur menyusut. Namun, di beberapa titik yang dilewati Bengawan Solo, status ketinggian air masih dalam posisi siaga. "Dari prakiraan cuaca, kondisi ini masih akan terjadi sampai Maret. Sehingga, perlu mengontrol debit air sungai Bengawan Solo secara berkala."

Menurut catatan BPBD Jatim, beberapa daerah yang masuk dalam peta rawan banjir antara lain kabupaten/kota yang ada di kawasan pantai utara (pantura), yang dilewati Bengawan Solo dan Kali Lamong. Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan daerah lainnya harus waspada.

BPBD Jatim sudah menginstruksikan agar beberapa daerah di wilayah Selatan juga mewaspadai bencana longsor yang rawan terjadi, juga wilayah tapal kuda yang masih berpotensi banjir. "Masyarakat harus tetap menjaga kewaspadaan. Ini sangat penting sebagai bagian dari upaya preventif," ujar Agung.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6236 seconds (0.1#10.140)