Kelompok Tani Binaan Upland di Banjarnegara Optimistis Raup Untung dari Domba Batur
loading...
A
A
A
BANJARNEGARA - Kelompok tani Program Upland di Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara , Jawa Tengah mendapatkan kabar bahagia mendengar domba Batur memiliki sertifikasi domba layak ekspor. Kabar semakin membahagiakan setelah mendengar domba Batur langsung menembus pasar pasar Internasional.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, saat ini Pemerintah terus berupaya meningkatkan ekspor berbagai komoditas strategis pertanian, termasuk komoditas peternakan. Kebijakan Kementan untuk mewujudkan Indonesia pada tahun 2045 menjadi lumbung pangan di dunia sedikit demi sedikit telah dapat dibuktikan.
Setelah ekspor komoditas peternakan obat hewan, daging sapi premium wagyu beef, pakan ternak, telur tetas, DOC dan saat ini sudah ada daging domba yang bermutu premium.
"Peluang perluasan pasar untuk komoditas domba/kambing di pasar global masih sangat terbuka luas. Disamping karena kondisi surplus produksi, juga karena domba batur Indonesia memiliki kualitas yang dilirik pasar internasional," ungkap Amran dalam keterangannya.
Dia menilai peluang itu menjadi kabar menggembirakan para peternak domba batur. Di mana harga setiap kologram daging bisa dua kali lipat dari harga daging domba biasa.
Salah satu anggota kelompok tani di Banjarnegara Ahmad Sayfullah (32) mengaku senang dengan pengembangan potensi hewani oleh Upland Project Kementerian Pertanian. Setelah menjalin kerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University dengan melakukan adaptive research antara domba Bantur dengan domba dorper asal Australia hasilnya memuaskan.
Hasilnya menajubkan, domba hasil proses persilangan memiliki berkualitas tinggi sebanding dengan daging wagyu. Para petani yang tergabung dalam kelompok korporasi petani akan terus meningkatkan produktivitas untuk mencapai hasil yang tinggi.
"Dengan hasil daging premium itu sebenernya sudah jelas kita itu bisa mempunyai cita-cita kalo kita bisa menjual daging premium ke luar negeri. Ya kalau di luar negeri ada daging sapi yang wagyu kita juga punya domba premium kita akan jadikan wagyu dan harga jualnya kalau buat petani-petani seperti saya ya mungkin akan lebih tinggi lagi," kata Sayfullah.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, saat ini Pemerintah terus berupaya meningkatkan ekspor berbagai komoditas strategis pertanian, termasuk komoditas peternakan. Kebijakan Kementan untuk mewujudkan Indonesia pada tahun 2045 menjadi lumbung pangan di dunia sedikit demi sedikit telah dapat dibuktikan.
Setelah ekspor komoditas peternakan obat hewan, daging sapi premium wagyu beef, pakan ternak, telur tetas, DOC dan saat ini sudah ada daging domba yang bermutu premium.
"Peluang perluasan pasar untuk komoditas domba/kambing di pasar global masih sangat terbuka luas. Disamping karena kondisi surplus produksi, juga karena domba batur Indonesia memiliki kualitas yang dilirik pasar internasional," ungkap Amran dalam keterangannya.
Dia menilai peluang itu menjadi kabar menggembirakan para peternak domba batur. Di mana harga setiap kologram daging bisa dua kali lipat dari harga daging domba biasa.
Salah satu anggota kelompok tani di Banjarnegara Ahmad Sayfullah (32) mengaku senang dengan pengembangan potensi hewani oleh Upland Project Kementerian Pertanian. Setelah menjalin kerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University dengan melakukan adaptive research antara domba Bantur dengan domba dorper asal Australia hasilnya memuaskan.
Hasilnya menajubkan, domba hasil proses persilangan memiliki berkualitas tinggi sebanding dengan daging wagyu. Para petani yang tergabung dalam kelompok korporasi petani akan terus meningkatkan produktivitas untuk mencapai hasil yang tinggi.
"Dengan hasil daging premium itu sebenernya sudah jelas kita itu bisa mempunyai cita-cita kalo kita bisa menjual daging premium ke luar negeri. Ya kalau di luar negeri ada daging sapi yang wagyu kita juga punya domba premium kita akan jadikan wagyu dan harga jualnya kalau buat petani-petani seperti saya ya mungkin akan lebih tinggi lagi," kata Sayfullah.
(hri)