Belasan Santri Ponpes di Tangsel Diduga Alami Kekerasan dan Pelecehan Seksual

Rabu, 13 Desember 2023 - 06:41 WIB
loading...
Belasan Santri Ponpes...
Belasan santri mengaku menjadi korban kekerasan dan pelecehan seksual di salah satu ponpes wilayah Serpong, Tangsel. Foto/SINDOnews/Ilustrasi.dok
A A A
TANGERANG SELATAN - Belasan santri mengaku menjadi korban kekerasan dan pelecehan seksual di salah satu pondok pesantren (Ponpes) wilayah Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel). Di antara korban telah melaporkan hal itu ke polisi.

Kekerasan fisik dan pelecehan itu terjadi sejak lama, namun baru terungkap belum lama ini melalui peran salah satu ustazah ponpes berinisial A. Setelah ditelusuri, satu-persatu santri buka suara dan mengaku mengalami kekerasan serta pelecehan seksual yang diduga dilakukan kepala sekolah (Kepsek) ponpes.

"Yang saya laporkan ke Kemenag itu ada 13 anak, cuma sebenarnya banyak tapi hanya itu saja yang saya dapat (pengakuan langsung)," kata A, Selasa (12/12/23).

A yang baru 1 tahun mengajar sebagai guru di ponpes curiga saat memergoki kebiasaan tak lazim di mana para santriwati terbiasa menciumi tangan Kepsek berinisial H di manapun bertemu.

"Awalnya Desember 2022 lalu, anak-anak ini terbiasa dengan budaya cium-cium tangan kepsek. Jadi saya merasa karena anak-anak di pesantren ini usianya sudah remaja, harus dibatasi. Akhirnya mereka saya kumpulin (SMP dan SMA), saya berikan penjelasan soal batasan-batasan antara muhrim dan bukan muhrim," ujarnya.

Ketika memaparkan ketentuan itu, kata A, beberapa santriwati langsung menyampaikan pengakuan adanya sentuhan fisik yang lebih dari sekadar cium tangan dengan Kepsek H.

Selain pelecehan, para santri juga menyebut adanya kekerasan fisik yang dialami.



"Dari situ anak-anak mulai mengeluarkan unek-uneknya. Katanya ada yang pernah ditampar, dan dipegang-pegang oleh kepsek," ucap A menirukan pertanyaan salah satu santri kepadanya ketika itu.

Mendengar banyak pengakuan, A merasa syok. Dia lantas meneruskan informasi tersebut ke guru-guru senior untuk disampaikan ke pihak yayasan. Beberapa video pengakuan santri pun sempat direkam untuk memerkuat pengaduan tersebut.

Namun upaya A mengadukan perilaku sang kepsek tak disikapi tuntas di internal ponpes. A lalu nekat menghubungi para orang tua, dan mendampingi mereka untuk membuat pelaporan ke polisi, Kantor Kemenag Tangsel, hingga UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).

Laporan polisi itu tertera dengan nomor : LP/B/2112/IX/2023/SPKT/Res Tangsel tanggal 29 September 2023. Sayang perjuangan A berujung tragis, di mana dia mengaku telah dikeluarkan pihak yayasan karena dianggap mencemarkan nama baik Ponpes.

"Jadi pengurus itu lebih membela ke kepsek dari pada keterangan saya. Saya dikeluarin Oktober 2023 kemarin. Mereka mengeluarkan saya karena saya dianggap mencemarkan nama baik," tuturnya.

Kasus ini pun mendapat perhatian serius UPTD PPA Kota Tangsel. Kepala PPA, Tri Purwanto, mengatakan, pihaknya menerima laporan itu pada 25 September 2023. Selanjutnya, tim melakukan pendampingan hingga pelayanan konseling terhadap para korban.

"Korban sudah kita berikan layanan konseling, tinggal menunggu hasil penyelidikan dari Polres Tangsel," ungkap Tri ditemui terpisah.

Dilanjutkan Tri, dari sejumlah pengaduan para santri itu hanya 3 korban yang mencukupi alat bukti dari terjadinya pelecehan seksual.

Mereka masing-masing berinisial Q (15), F (14), dan L (12). Sedang sisanya merupakan kasus kekerasan fisik yang telah diselesaikan secara internal di ponpes.

"Ketiganya lapor polisi, cuman posisinya ada yang menjadi korban dan ada yang saksi. Kan sebelum kita buat laporan ke polisi, pasti kita juga cermati dulu kasusnya mana yang memenuhi unsur-unsur pidananya. Baru setelah itu kita lanjut laporan," tegasnya.

PPA Kota Tangsel berharap, penyelidikan polisi cepat tuntas agar masalah ini bisa selesai dan tak terulang. "Kita sudah satu kali ke Ponpes untuk sosialisasi. Intinya pihak Ponpes sebenarnya terbuka, bahkan mereka ingin agar penyelidikan polisi bisa berjalan cepat dan tuntas," ucapnya.

(hab)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Menham Natalius Pigai...
Menham Natalius Pigai Usulkan 3 Hukuman Sekaligus untuk Mantan Kapolres Ngada
Kanit PPA Polrestabes...
Kanit PPA Polrestabes Makassar Minta Rp10 Juta ke Pelaku Pelecehan, Rp5 Juta untuk Korban dan Rp5 Juta Iptu HR
Akui Perbuatan Pelecehan...
Akui Perbuatan Pelecehan Seksual, Kapolres Ngada Nonaktif AKBP FWK Belum Ditetapkan Tersangka
Mualaf di Tangsel Meningkat,...
Mualaf di Tangsel Meningkat, Faktor Azan, Selawat hingga Jemaah Haji Jadi Pemicu
Gawat! Sejumlah Perumahan...
Gawat! Sejumlah Perumahan di Tangsel Terendam Banjir, Ini Lokasinya
Air Berwarna Hitam Pekat...
Air Berwarna Hitam Pekat dan Berbusa, Saluran ke Sungai Cisadane Tercemar Lindi TPA Cipeucang
Bazar Amal Cluster Althia...
Bazar Amal Cluster Althia Park Diserbu Warga, 430 Paket Sembako Murah Ludes dalam Satu Jam
Motif Dua Preman Ancam...
Motif Dua Preman Ancam Guru Merching Band di Tangsel karena Kesal Tak Dikasih Uang
SMASIF SDGs Project...
SMASIF SDGs Project 2025, Ajak Santri Praktiklan Ilmu dari Sekolah dan Pesantren
Rekomendasi
Pakar Hukum Pidana Soroti...
Pakar Hukum Pidana Soroti Potensi Overpenalization dalam Gugatan PT Timah ke MK
Cak Imin Dorong Sinergi...
Cak Imin Dorong Sinergi Antarkementerian untuk Hilangkan Kemiskinan Ekstrem pada 2026
Trump Dipukul Wajahnya...
Trump Dipukul Wajahnya dengan Mikrofon oleh Reporter, Langsung Beri Tatapan Maut
Berita Terkini
Menham Natalius Pigai...
Menham Natalius Pigai Usulkan 3 Hukuman Sekaligus untuk Mantan Kapolres Ngada
42 menit yang lalu
Banjir Muarojambi Meluas,...
Banjir Muarojambi Meluas, 7 Kecamatan Terendam
1 jam yang lalu
Gempa M5,2 Guncang Bayah...
Gempa M5,2 Guncang Bayah Banten, Dirasakan hingga Bogor
2 jam yang lalu
Ini Tarif PBJT Jasa...
Ini Tarif PBJT Jasa Perhotelan saat Inap di Hotel Jakarta, Wajib Tahu
2 jam yang lalu
Kisah Penangkapan Crazy...
Kisah Penangkapan Crazy Rich Kiai Murmo yang Memicu Kemarahan Pangeran Diponegoro Kepada Belanda
3 jam yang lalu
Bangunan Liar di Bantaran...
Bangunan Liar di Bantaran Kali Bekasi Dibongkar, Kades Kritik Dedi Mulyadi Otoriter: Bukan Zaman Penjajah Ini
4 jam yang lalu
Infografis
5 Anggota NATO Terlemah...
5 Anggota NATO Terlemah di 2025, Ada Negara Paling Aman di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved