3 Karya Sastra Karangan 2 Pujangga yang Terpinggirkan di Masa Kerajaan Majapahit

Selasa, 12 Desember 2023 - 07:37 WIB
loading...
3 Karya Sastra Karangan...
Mpu Tanakung dan Mpu Dusun menulis dua kitab sastra yang konon menceritakan Kerajaan Majapahit. Foto/Ilustrasi/Ist
A A A
Nama Mpu Tanakung dan Mpu Dusun merupakan dua sastrawan semasa Kerajaan Majapahit . Dua nama ini mungkin masih asing di kalangan masyarakat awam. Nama mereka masih kalah tenar dan kalah populer dibanding Mpu Prapanca atau Mpu Sutasoma yang menulis empat karya atau kitab di era Raja Hayam Wuruk.

Sementara Mpu Tanakung dan Mpu Dusun menulis dua kitab sastra yang konon menceritakan Kerajaan Majapahit. Kakawin Lubadhaka menjadi kitab yang ditulis oleh Mpu Tanakung pada pertengahan abad 15, di bawah lindungan Sri Adisuraprabhawa atau raja Majapahit Dyah Suraprabhawa yang memimpin pada 1466 - 1474 Masehi.

Keunikan kakawin ini terletak pada tokohnya yang merupakan seorang pemburu. Kakawin ini mengisahkan tentang sorang pemburu yang mencapai surga karena menghormati lingga pada malam Siwa, dikutip dari "Perang Bubat 1279 Saka, Membongkar Fakta Kerajaan Sunda vs Kerajaan Majapahit," dari Sri Wintala Achmad.

Kitab berikutnya yang ditulis Mpu Tanakung adalah Wrttansancana. Kakawin ini ditulis untuk memberikan kaidah - kaidah metrum. Perihal pesan moral yang tersirat dari kisah perpisahan dan pertemuan seorang putri dengan kekasihnya melalui sepasang itik dalam karya tersebut. Tanakung mengisahkan bagaimana perpisahan dan pertemuan manusia juga dialami oleh Mpu Tanakung.



Mpu Tanakung mengisahkan tak ada keabadian di dunia melalui Kakawin Wrttansancana. Setiap pertemuan merupakan ambang perpisahan, dan perpisahan merupakan ambang pertemuan. Karenanya dalam kitab kakawin ini dikisahkan bagaimana larangan bersedih sewaktu berpisah.

Tanakung juga mengkritisi adanya pendapat bahwa seluruh manusia adalah umat Tuhan yang mulia. Menurut Tanakung, tingkatan nilai manusia ditentukan oleh budi pekertinya, banyak manusia kaya raya yang tidak memiliki nilai tinggi di hadapan Tuhan, karena hidup sebagai penjahat. Namun sebaliknya banyak manusia miskin atau papa, sebagaimana dilukiskan sebagai binatang itik yang bernilai tinggi, karena suka menolong pada seluruh makhluk Tuhan.

Pujangga terakhir yang juga mengarang kakawin di era Kerajaan Majapahit yakni Mpu Dusun. Mpu Dusun merupakan seorang sastrawan yang tinggal di daerah pedalaman Majapahit. Kitab kakawinnya bernama Kakawin Kunjarakarna Dharmakarthana ia lahirkan.

Bila dicermati dengan seksama, kakawin tersebut bersifat Buddhistis, namun masih dalam kerangka religius Siwa - Buddha. Terdapat dugaaan yang menyatakan bahwa kakawin tersebut digubah sebelum Kakawin Siwaratrtkalpa.

Kisah dalam kakawin Kunjarakarna Dharmakarthana dapat disaksikan melalui relief-relief di Candi Jago. Versi kisah pada relief-relief tersebut belum dapat ditentukan. Tampaklah bahwa kisah Kunjarakarna Dharmakarthana telah dikenal sebelum dituliskan.
(hri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Kisah Jenderal Kostrad...
Kisah Jenderal Kostrad Rudini Geser 3 Jenderal hingga Melenggang Kariernya Jadi KSAD
Transaksi Mata Uang...
Transaksi Mata Uang China Gantikan Uang Lokal Masa Kerajaan Majapahit
7 Fakta Pengkhianatan...
7 Fakta Pengkhianatan Menantu Raja Kertanegara yang Berujung Jatuhnya Singasari
Kisah Jane Foster, Intelijen...
Kisah Jane Foster, Intelijen Amerika yang Memata-matai Soekarno-Hatta Setelah Kemerdekaan Indonesia
3 Daerah Penting di...
3 Daerah Penting di Luar Ibu Kota Kerajaan Majapahit Penopang Perdagangan
Siasat Gayatri Putri...
Siasat Gayatri Putri Raja Singasari Pura-pura Jadi Anak Abdi Dalem untuk Kelabui Pasukan Jayakatwang
Peran Penting Tuban...
Peran Penting Tuban Sebagai Pelabuhan Utama Kerajaan Majapahit Pengatur Ekspor Impor Perdagangan
Momen Raja Majapahit...
Momen Raja Majapahit Redam Pemberontakan Sadeng saat Konflik Gajah Mada dan Kembar
Akhir Kejayaan Singasari!...
Akhir Kejayaan Singasari! Raja Kertanagara, Ekspedisi Pamalayu, dan Kudeta Maut Jayakatwang
Rekomendasi
4 Artis Indonesia Rayakan...
4 Artis Indonesia Rayakan Hari Raya Nyepi 2025, Happy Salma Mengarak Ogoh-ogoh
Serambi MyPertamina...
Serambi MyPertamina Hadir di Bandara Ngurah Rai, Beri Layanan Gratis bagi Pemudik
SBY dan Jokowi Bakal...
SBY dan Jokowi Bakal Salat Idulfitri 2025 di Masjid Istiqlal
Berita Terkini
Pelaku Pembacokan 3...
Pelaku Pembacokan 3 Warga Bandar Lampung Dapat Hadiah Timah Panas
3 jam yang lalu
Mendukung Peningkatan...
Mendukung Peningkatan Kualitas SDM melalui Program Pelatihan Kerja
3 jam yang lalu
Demo Tolak UU TNI, Mahasiswa...
Demo Tolak UU TNI, Mahasiswa di Jombang Bakar Ban di Depan Kantor DPRD
4 jam yang lalu
Pemudik Ngaku Kehilangan...
Pemudik Ngaku Kehilangan Kartu E-Toll Saldo Rp1 Juta di Ruas Tol Semarang-Batang
4 jam yang lalu
Pantauan Jalur Mudik...
Pantauan Jalur Mudik Arteri Kalimalang Arah Pantura, Pemudik Mulai Berkurang Didominasi Pemotor
5 jam yang lalu
Oknum Polisi di Sukabumi...
Oknum Polisi di Sukabumi Digerebek saat Bersama Istri Orang, Kini Ditahan Propam
5 jam yang lalu
Infografis
2 Alasan Buaya Hidup...
2 Alasan Buaya Hidup Berdampingan dan Tidak Mau Memakan Capybara
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved