Kisah Raja Airlangga Muda Bertapa demi Wangsit Dirikan Kerajaan Kahuripan
loading...
A
A
A
Airlangga menjadi raja besar di Pulau Jawa bahkan Nusantara yang disegani. Ia mendirikan kerajaan baru bernama Kahuripan usai berhasil melarikan diri dari kepungan pasukan lawan saat penyerangan di pesta pernikahan.
Kerajaan Kahuripan sendiri merupakan lanjutan dari dinasti Kerajaan Mataram Kuno periode Jawa Timur. Sosok Airlangga memang menjadi keturunan dari Dinasti Mataram kuno di Jawa Tengah. Konon ia memang sebelumnya merupakan putra daerah yang berasal dari Bali
Sebelum menjadi raja besar yang disegani konon kehidupan Airlangga cukup miris. Ia terpaksa mengasingkan diri ke hutan belantara pasca serangan di pesta pernikahan semasa Dharmawangsa Teguh bertahta di Kerajaan Mataram.
Sebagaimana dikisahkan dalam buku "Nusantara Sejarah Indonesia" karya Bernard H. M. Vlekke, Airlangga dikisahkan datang dari Bali tempat ayahnya lahir. Konon Airlangga hanyalah seorang raja lokal yang mencoba menguasai Pulau Jawa kala itu.
Tapi sayang langkahnya mendapat pertentangan dan perlawanan dari penguasa - penguasa lokal. Para penguasa lokal ini lebih suka kekacauan berkelanjutan daripada menjadi bawahan seorang raja kuat.
Hal ini yang membuat Airlangga kabur dari peradaban dan memilih hidup dalam pengasingan di hutan - hutan belantara. Tahun - tahun panjang yang dihabiskannya dalam kesendirian di antara petapa - petapa di hutan dan gunung.
Selama itu pula ia tak ingin menyia-nyiakan hidupnya, Airlangga menghimpun kekuatan fisik dan moral, untuk mencapai tujuannya.
Ia menyatakan, bahwa masa - masa penyangkalan dan penguasaan diri itulah yang pada akhirnya memberikan keberhasilan padanya. Penguasaan diri yang dijalankan menurut pengajaran Brahmanistik dengan sendirinya memperkuat tekad Airlangga.
Kerajaan Kahuripan sendiri merupakan lanjutan dari dinasti Kerajaan Mataram Kuno periode Jawa Timur. Sosok Airlangga memang menjadi keturunan dari Dinasti Mataram kuno di Jawa Tengah. Konon ia memang sebelumnya merupakan putra daerah yang berasal dari Bali
Sebelum menjadi raja besar yang disegani konon kehidupan Airlangga cukup miris. Ia terpaksa mengasingkan diri ke hutan belantara pasca serangan di pesta pernikahan semasa Dharmawangsa Teguh bertahta di Kerajaan Mataram.
Sebagaimana dikisahkan dalam buku "Nusantara Sejarah Indonesia" karya Bernard H. M. Vlekke, Airlangga dikisahkan datang dari Bali tempat ayahnya lahir. Konon Airlangga hanyalah seorang raja lokal yang mencoba menguasai Pulau Jawa kala itu.
Tapi sayang langkahnya mendapat pertentangan dan perlawanan dari penguasa - penguasa lokal. Para penguasa lokal ini lebih suka kekacauan berkelanjutan daripada menjadi bawahan seorang raja kuat.
Hal ini yang membuat Airlangga kabur dari peradaban dan memilih hidup dalam pengasingan di hutan - hutan belantara. Tahun - tahun panjang yang dihabiskannya dalam kesendirian di antara petapa - petapa di hutan dan gunung.
Selama itu pula ia tak ingin menyia-nyiakan hidupnya, Airlangga menghimpun kekuatan fisik dan moral, untuk mencapai tujuannya.
Ia menyatakan, bahwa masa - masa penyangkalan dan penguasaan diri itulah yang pada akhirnya memberikan keberhasilan padanya. Penguasaan diri yang dijalankan menurut pengajaran Brahmanistik dengan sendirinya memperkuat tekad Airlangga.