Tekan Angka Stunting, STFI Implementasikan Hasil Riset ke Masyarakat Bandung
loading...
STFI melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat dalam upaya penanggulangan kasus stunting. Foto/Istimewa
A
A
A
BANDUNG - Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia (STFI) kembali melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat dalam upaya penanggulangan kasus stunting. Saat ini, pemerintah Indonesia sedang gencar mengentaskan permasalahan stunting.
Ketua STFI Adang Firmansyah, mengatakan bahwa program pengabdian kepada masyarakat ini merupakan wujud komitmen sivitas akademika STFI untuk terus aktif memberikan kontribusi dengan mengimplementasikan hasil-hasil riset dan inovasi STFI.
”Kita juga bekerja sama dengan kelompok masyarakat, institusi pemerintahan, dan pihak swasta. Sehingga dapat dirasakan manfaatnya secara nyata oleh masyarakat melalui berbagai program sosial secara berkelanjutan,” ucap Adang dalam keterangannya, Kamis (7/12/2023).
Adang mengatakan, program dengan tema Gerakan Masyarakat Atasi Stunting ini merupakan bentuk hilirisasi produk hasil penelitian dan inovasi STFI yang bertujuan untuk membantu penurunan jumlah anak terindikasi stunting.
”STFI mengembangkan produk pangan fungsional berupa makanan tambahan dalam bentuk serbuk telur dan madu kurkumin agar pemberian nutrisi seimbang sesuai dengan kebutuhan angka kecukupan gizi anak,” ungkapnya.
STFI memiliki fasilitas yang memadai untuk memformulasikan makanan tambahan tersebut dalam bentuk yang mudah dan terukur pada saat pemberiannya pada anak. Rangkaian kegiatan telah dilaksanakan selama empat bulan.
Dosen dan mahasiswa terjun langsung melakukan sosialisasi, edukasi kepada masyarakat, pendampingan kader pada kegiatan rutin Posyandu, pemantauan pertumbuhan, serta pemberian paket makanan tambahan anak sebagai bentuk intervensi gizi spesifik produk unggulan STFI.
Bersamaan dengan program pengabdian ini dilakukan pula penelitian terkait pengaruh intervensi gizi spesifik terhadap anak terindikasi stunting.
Ketua STFI Adang Firmansyah, mengatakan bahwa program pengabdian kepada masyarakat ini merupakan wujud komitmen sivitas akademika STFI untuk terus aktif memberikan kontribusi dengan mengimplementasikan hasil-hasil riset dan inovasi STFI.
”Kita juga bekerja sama dengan kelompok masyarakat, institusi pemerintahan, dan pihak swasta. Sehingga dapat dirasakan manfaatnya secara nyata oleh masyarakat melalui berbagai program sosial secara berkelanjutan,” ucap Adang dalam keterangannya, Kamis (7/12/2023).
Adang mengatakan, program dengan tema Gerakan Masyarakat Atasi Stunting ini merupakan bentuk hilirisasi produk hasil penelitian dan inovasi STFI yang bertujuan untuk membantu penurunan jumlah anak terindikasi stunting.
”STFI mengembangkan produk pangan fungsional berupa makanan tambahan dalam bentuk serbuk telur dan madu kurkumin agar pemberian nutrisi seimbang sesuai dengan kebutuhan angka kecukupan gizi anak,” ungkapnya.
STFI memiliki fasilitas yang memadai untuk memformulasikan makanan tambahan tersebut dalam bentuk yang mudah dan terukur pada saat pemberiannya pada anak. Rangkaian kegiatan telah dilaksanakan selama empat bulan.
Baca Juga :
Perang Melawan Stunting
Dosen dan mahasiswa terjun langsung melakukan sosialisasi, edukasi kepada masyarakat, pendampingan kader pada kegiatan rutin Posyandu, pemantauan pertumbuhan, serta pemberian paket makanan tambahan anak sebagai bentuk intervensi gizi spesifik produk unggulan STFI.
Bersamaan dengan program pengabdian ini dilakukan pula penelitian terkait pengaruh intervensi gizi spesifik terhadap anak terindikasi stunting.
Lihat Juga :
