Anjing Pelacak dan Penyelam Dikerahkan Bantu Operasi SAR Banjir Bandang Humbahas
loading...
A
A
A
HUMBAHAS - Hari kelima operasi SAR terhadap 10 warga hilang atas peristiwa banjir bandang dan tanah longsor di Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara, masih nihil. 10 orang hingga kini belum diketahui nasibnya.
Kepala Basarnas Sumatera Utara, Budiono menyampaikan bahwa seluruh operasi SAR sampai saat ini belum membuahkan hasil. Maka dari itu data korban meninggal dunia sementara masih 2 orang dan yang hilang 10 orang.
“Penyisiran air masih nihil. Untuk alat berat juga masih belum berhasil menemukan warga yang masih hilang di hari keempat ini,” jelas Budiono dalam keterangannya, Rabu (6/12/2023).
Budiono mengatakan, tim SAR gabungan akan kembali melanjutkan penyisiran esok hari dengan catatan apabila cuaca mendukung seperti dua hari sebelumnya. Jika kemudian cuaca esok hari tidak memungkinkan, maka operasi SAR harus dihentikan.
Khusus operasi SAR penyelam, datang dukungan personel dari Polairud. Dukungan itu diharapkan upaya SAR lebih maksimal dan membuahkan hasil. “Polairud akan datang membantu melanjutkan penyisiran di sektor satu. Tim Aquaeye juga akan bergabung besok,” ungkapnya.
Upaya pencarian dan pertolongan masih menjadi pekerjaan rumah bagi para tim gabungan hingga hari keempat. Secara aturan, waktu operasi SAR hanya memiliki peluang waktu selama tujuh hari.
Jika dihitung maju, maka waktu emas atau golden time masa operasi SAR hanya tinggal tiga hari lagi. Oleh sebab itu, tim gabungan dengan jumlah kurang lebih 280 orang dibantu alat berat harus lebih maksimal lagi dalam melakukan pencarian dan pertolongan.
Dengan melihat masih banyaknya material bebatuan besar dan menutupi wilayah sektor dua seluas 14,72 meter persegi dan sektor tiga seluas 24,89 meter persegi itu tentunya akan menjadi tantangan yang tersendiri bagi tim gabungan.
Kepala Basarnas Sumatera Utara, Budiono menyampaikan bahwa seluruh operasi SAR sampai saat ini belum membuahkan hasil. Maka dari itu data korban meninggal dunia sementara masih 2 orang dan yang hilang 10 orang.
“Penyisiran air masih nihil. Untuk alat berat juga masih belum berhasil menemukan warga yang masih hilang di hari keempat ini,” jelas Budiono dalam keterangannya, Rabu (6/12/2023).
Budiono mengatakan, tim SAR gabungan akan kembali melanjutkan penyisiran esok hari dengan catatan apabila cuaca mendukung seperti dua hari sebelumnya. Jika kemudian cuaca esok hari tidak memungkinkan, maka operasi SAR harus dihentikan.
Khusus operasi SAR penyelam, datang dukungan personel dari Polairud. Dukungan itu diharapkan upaya SAR lebih maksimal dan membuahkan hasil. “Polairud akan datang membantu melanjutkan penyisiran di sektor satu. Tim Aquaeye juga akan bergabung besok,” ungkapnya.
Upaya pencarian dan pertolongan masih menjadi pekerjaan rumah bagi para tim gabungan hingga hari keempat. Secara aturan, waktu operasi SAR hanya memiliki peluang waktu selama tujuh hari.
Jika dihitung maju, maka waktu emas atau golden time masa operasi SAR hanya tinggal tiga hari lagi. Oleh sebab itu, tim gabungan dengan jumlah kurang lebih 280 orang dibantu alat berat harus lebih maksimal lagi dalam melakukan pencarian dan pertolongan.
Dengan melihat masih banyaknya material bebatuan besar dan menutupi wilayah sektor dua seluas 14,72 meter persegi dan sektor tiga seluas 24,89 meter persegi itu tentunya akan menjadi tantangan yang tersendiri bagi tim gabungan.
(ams)