Hendi Sediakan APD Bagi Sopir Ambulance dan Penggali Makam
loading...
A
A
A
SEMARANG - Pemkot Semarang tetap akan menyalurkan bantuan kepada masyarakat layaknya skema pembatasan sosial berskala besar (PSBB) meski dalam penanganan pandemi COVID-19 hanya menerapkan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) non PSBB.
Tak hanya itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi juga menyediakan fasilitas alat pelindung diri bagi sopir ambulan jenazah dan penggali makam. Ini untuk melindungi mereka dari penularan cirus corona. Sebab sopir ambulan jenazah dan pekerja di lingkungan pemakaman termasuk kelompok beresiko tertular virus COVID-19.
"Bantuan sosial akan didistribusikan ke masyarakat pada Mei nanti. Selain itu, kami juga memberikan fasilitas APD bagi sopir ambulan jenazah dan penggali makam. Mereka memiliki peran yang penting dalam pemakaman jenazah korban corona," kata wali kota yang akrab disapa Hendi dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Kamis (30/4/2020).
Hendi menyatakan, Pemkot Semarang mengapresiasi para sopir ambulan jenazah dan penggali makam yang telah rela berkorban dalam penanganan COVID-19 di Kota Semarang. "Kami mengucapkan terima kasih kepada sedulur-sedulur yang terus bergerak bersama Pemerintah Kota Semarang dalam menangani COVID-19. Terkhusus sedulur-sedulur yang telah membantu memakamkan jenazah para korban Covid-19 dengan layak," ucapnya.
Menurut Hendi, sopir ambulan jenzah dan penggali makam, kadang luput dari perhatian. Padahal pekerjaan mereka juga sangat beresiko. "Untuk itulah kami berharap dengan menggunakan APD, resiko tersebut dapat ditekan," ujarnya.
Di sisi lain Hendi juga menyinggung perihal bantuan sosial yang akan didistribusikan ke masyarakat pada Mei 2020 nanti. Pemkot Semarang telah menyiapkan sebanyak 290.000 paket bantuan.
"Pada bulan Mei, total ada sekitar 290.000 paket yang disiapkan. Dari Pemerintah Kota Semarang ada 160.000 bantuan dan dari pusat ada 130.000 bantuan," tandasnya.
Tak hanya itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi juga menyediakan fasilitas alat pelindung diri bagi sopir ambulan jenazah dan penggali makam. Ini untuk melindungi mereka dari penularan cirus corona. Sebab sopir ambulan jenazah dan pekerja di lingkungan pemakaman termasuk kelompok beresiko tertular virus COVID-19.
"Bantuan sosial akan didistribusikan ke masyarakat pada Mei nanti. Selain itu, kami juga memberikan fasilitas APD bagi sopir ambulan jenazah dan penggali makam. Mereka memiliki peran yang penting dalam pemakaman jenazah korban corona," kata wali kota yang akrab disapa Hendi dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Kamis (30/4/2020).
Hendi menyatakan, Pemkot Semarang mengapresiasi para sopir ambulan jenazah dan penggali makam yang telah rela berkorban dalam penanganan COVID-19 di Kota Semarang. "Kami mengucapkan terima kasih kepada sedulur-sedulur yang terus bergerak bersama Pemerintah Kota Semarang dalam menangani COVID-19. Terkhusus sedulur-sedulur yang telah membantu memakamkan jenazah para korban Covid-19 dengan layak," ucapnya.
Menurut Hendi, sopir ambulan jenzah dan penggali makam, kadang luput dari perhatian. Padahal pekerjaan mereka juga sangat beresiko. "Untuk itulah kami berharap dengan menggunakan APD, resiko tersebut dapat ditekan," ujarnya.
Di sisi lain Hendi juga menyinggung perihal bantuan sosial yang akan didistribusikan ke masyarakat pada Mei 2020 nanti. Pemkot Semarang telah menyiapkan sebanyak 290.000 paket bantuan.
"Pada bulan Mei, total ada sekitar 290.000 paket yang disiapkan. Dari Pemerintah Kota Semarang ada 160.000 bantuan dan dari pusat ada 130.000 bantuan," tandasnya.
(nun)