Dampak Corona, Omzet Pedagang Pasar Tradisional di Sleman Turun 30%
loading...
A
A
A
SLEMAN - Pandemi Corona bukan hanya berdampak pada sektor kesehatan, namun juga berimbas pada dunia perdagangan di Sleman, Jateng. Wabah COVID-19 membuat omzet pedagang rata-rata turun hingga 30%.
Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun mengatakan, secara umum sampai semester dua untuk pertumbuhan ekonomi di Sleman belum turun. Namun, untuk omzet pedagang turun 30%-40%, bahkan ada yang sampai 75%.
“Jika keadaan seperti ini terus, dipastikan pertumbuhan ekonomi juga akan turun,” kata Muslimatun saat membagikan masker di Pasar Tanjung, Berbah, Sleman, Jumat (7/8/2020).
Menurut Muslimatun, agar pereknomian tetap stabil harus terus menjaga semua sektor, baik ekonomi, pendidikan, kesehatan, budaya, hukum dan pangan sehingga ketahannya terkendali.
Karena itu, perlu peran serta dari semua pihak guna mewujudkan hal ini. Terutama dalam meningkatkan kesadaran dalam penerapan protokol kesehatan COVID-19. (Baca juga: Tingkatkan Kesejahteraan Nelayan, Menkop-UKM Fasilitasi Pembiayaan Mudah dan Ringan)
“Para pedagang tidak cukup hanya menyediakan tempat cuci tangan, tapi juga harus turut memberikan edukasi kepada pembeli jika tidak memakai masker atau tidak jaga jarak saat berbelanja,” jelasnya. (Baca juga: Dilantik Virtual, 511 Pejabat Jateng Diingatkan Cegah COVID-19)
Untuk itu, pihaknya akan terus melakukan sosialiasi dan edukasi soal penerapan protokol kesehatan guna mencegah dan mengendalikan penyebaran COVID-19.
Lihat Juga: Ini Tampang Bejat Ayah Kandung yang Rudapaksa dan Siksa Anak Perempuan 10 Tahun di Sleman
Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun mengatakan, secara umum sampai semester dua untuk pertumbuhan ekonomi di Sleman belum turun. Namun, untuk omzet pedagang turun 30%-40%, bahkan ada yang sampai 75%.
“Jika keadaan seperti ini terus, dipastikan pertumbuhan ekonomi juga akan turun,” kata Muslimatun saat membagikan masker di Pasar Tanjung, Berbah, Sleman, Jumat (7/8/2020).
Menurut Muslimatun, agar pereknomian tetap stabil harus terus menjaga semua sektor, baik ekonomi, pendidikan, kesehatan, budaya, hukum dan pangan sehingga ketahannya terkendali.
Karena itu, perlu peran serta dari semua pihak guna mewujudkan hal ini. Terutama dalam meningkatkan kesadaran dalam penerapan protokol kesehatan COVID-19. (Baca juga: Tingkatkan Kesejahteraan Nelayan, Menkop-UKM Fasilitasi Pembiayaan Mudah dan Ringan)
“Para pedagang tidak cukup hanya menyediakan tempat cuci tangan, tapi juga harus turut memberikan edukasi kepada pembeli jika tidak memakai masker atau tidak jaga jarak saat berbelanja,” jelasnya. (Baca juga: Dilantik Virtual, 511 Pejabat Jateng Diingatkan Cegah COVID-19)
Untuk itu, pihaknya akan terus melakukan sosialiasi dan edukasi soal penerapan protokol kesehatan guna mencegah dan mengendalikan penyebaran COVID-19.
Lihat Juga: Ini Tampang Bejat Ayah Kandung yang Rudapaksa dan Siksa Anak Perempuan 10 Tahun di Sleman
(boy)