Gunung Anak Krakatau 4 Kali Erupsi, Ini Penampakannya
loading...
A
A
A
LAMPUNG SELATAN - Aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau di perairan laut kawasan Lampung Selatan, Lampung terus berlanjut. Tercatat sejak Selasa (28/11/2023) dini hari Gunung Anak Krakatau mengalami 4 kali erupsi.
Berdasarkan data Magma Indonesia, erupsi terjadi pada pukul 00.00 WIB dengan ketinggian abu vulkanik 2.157 meter, pukul 06.29 WIB ketinggian abu vulkanik 1.157 meter.
Selanjutnya pukul 09.04 ketinggian abu vulkanik 958 meter serta pukul 09.15 ketinggian abu vulkanik 1.657 meter.
Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau Lampung Andi Suwardi mengatakan, sampai saat ini kondisi Gunung Anak Krakatau masih tergolong normal.
"Masih terjadi erupsi. Dari tadi malam hingga pagi ini kami mencatat ada sekitar 4 kali erupsi," ujar Andi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/11/2023).
Andi menuturkan, meski erupsi yang terjadi masih dalam kategori normal. Namun dia tetap mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius 5 kilometer.
"Masih normal, namun kami tetap imbau kepada masyarakat untuk tidak mendekati Anak Krakatau dengan jarak yang telah ditentukan yakni 5 kilometer," imbaunya.
Sementara Umar salah seorang warga yang tinggal di Pulau Sebesi, Kabupaten Lampung Selatan mengaku sudah dua kali mendengar suara dentuman keras pada saat terjadinya erupsi Gunung Anak Krakatau.
"Yang pertama itu dentuman terdengar saat erupsi pertama di hari Minggu malam. Kemudian dentuman kedua dengan suara lebih besar itu terjadi kemarin sore menjelang magrib," ujarnya.
Berdasarkan data Magma Indonesia, erupsi terjadi pada pukul 00.00 WIB dengan ketinggian abu vulkanik 2.157 meter, pukul 06.29 WIB ketinggian abu vulkanik 1.157 meter.
Selanjutnya pukul 09.04 ketinggian abu vulkanik 958 meter serta pukul 09.15 ketinggian abu vulkanik 1.657 meter.
Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau Lampung Andi Suwardi mengatakan, sampai saat ini kondisi Gunung Anak Krakatau masih tergolong normal.
"Masih terjadi erupsi. Dari tadi malam hingga pagi ini kami mencatat ada sekitar 4 kali erupsi," ujar Andi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/11/2023).
Andi menuturkan, meski erupsi yang terjadi masih dalam kategori normal. Namun dia tetap mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius 5 kilometer.
"Masih normal, namun kami tetap imbau kepada masyarakat untuk tidak mendekati Anak Krakatau dengan jarak yang telah ditentukan yakni 5 kilometer," imbaunya.
Sementara Umar salah seorang warga yang tinggal di Pulau Sebesi, Kabupaten Lampung Selatan mengaku sudah dua kali mendengar suara dentuman keras pada saat terjadinya erupsi Gunung Anak Krakatau.
"Yang pertama itu dentuman terdengar saat erupsi pertama di hari Minggu malam. Kemudian dentuman kedua dengan suara lebih besar itu terjadi kemarin sore menjelang magrib," ujarnya.
(shf)