Ribuan Mahasiswa Yogyakarta Bergerak, Gelar Mimbar Demokrasi di ISI Tolak Politik Dinasti

Kamis, 23 November 2023 - 22:20 WIB
loading...
Ribuan Mahasiswa Yogyakarta...
Ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta, mengikuti mimbar demokrasi yang digelar di halaman kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Foto/iNews TV/Trisna Purwoko
A A A
YOGYAKARTA - Ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta, mulai bergerak melakukan aksi demontsrasi menolak politik dinasti, dan upaya-upaya menjegal demokrasi. Mereka menggelar mimbar demokrasi di halaman kampus Institut Senin Indonesia (ISI) Yogyakarta.



Dalam mimbar demokrasi tersebut, para mahasiswa diajak untuk bangkit melawah upaya-upaya mengebiri nilai-nilai demokrasi dalam kasus Mahkamah Konstitusi (MK), serta adanya upaya pembungkaman dan kriminalisasi terhadap aktivis yang menyuarakan demokrasi.



Para mahasiswa ini tergabung dalam Aliansi Jaga Demokrasi. Selain para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta, mimbar demokrasi ini juga diikuti oleh warga Yogyakarta yang merasa prihatin dengan kondisi demokrasi di Indonesia saat ini.



Berbagai poster berisi pernyataan ketidakpuasan terhadap oligarki kekuasaan, yang melahirkan politik dinasti juga dipasang di halaman kampus. Mimbar demokrasi bertema "Mahasiswa Bersama Rakyat Tolak Politik Dinasti dan Pelanggar HAM" tersebut, diisi dengan orasi dari perwakilan mahasiswa.

Ribuan Mahasiswa Yogyakarta Bergerak, Gelar Mimbar Demokrasi di ISI Tolak Politik Dinasti


Sebagai simbol perlawanan terhadap upaya pengebirian demokrasi, para mahasiswa membubuhkan tanda tangan di atas selembar spanduk berukuran besar. Selain orasi, mimbar demokrasi juga diisi dengan aksi teatrikal dari mahasiswa, yang menggambarkan tentang dinasti politik dan demokrasi yang dikebiri.



Menurut koordinator acara mimbar demokrasi, Mohammad Suhud, acara serupa akan digelar keliling ke seluruh perguruan tinggi di Indonesia, agar para mahasiswa kembali bangkit dan menyuarakan perlawanan terhadap adanya pengebirian demokrasi.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2493 seconds (0.1#10.140)