Tangis Pecah Sambut Jenazah Mahasiswa Korban Pembunuhan yang Kelaminnya Dirusak
loading...
A
A
A
TAPANULI UTARA - Tangis histeris langsung pecah, saat ambulans pengangkut jenazah Aldi Sahilatua Nababan tiba di rumah duka Desa Sitabotabo, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Mahasiswa akhir tersebut, diduga dibunuh di Bali, dan alat kelaminnya dirusak.
Jenazah mahasiswa yang Desember mendatang akan wisuda tersebut, sempat menjalani autopsi di Rumah sakit Bhayangkara Polda Sumatera Utara (Sumut), di Kota Medan. Autopsi dilakukan, setelah jenazah Aldi tiba dari Bali, dan keluarga mencurigai ada yang tidak wajar dengan kondisi jenazah.
Ibu korban, Marta tak kuasa membendung tangisnya saat menyaksikan peti jenazah anaknya dikeluarkan dari ambulans. Jenazah mahasiswa Elizabeth International Denpasar tersebut, tiba di rumah duka sekitar pukul 04.00 WIB, Kamis (23/11/2023).
Aldi ditemukan tewas pada Sabtu (18/11/2023) di kamar kos yang ada di Jalan By Pass Ngurah Rai, Gang Kunci XXII Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Awalnya, dari laporan polisi di Bali, Aldi tewas bunuh diri dengan cara gantung diri.
Kakak korban, Monalisa Boru mengatakan, sempat dikirimi foto jenazah adiknya tersebut dalam kondisi tergantung di depan pintu, dengan ikatan tali di leher. Sementara kakinya tergantung ke bawah.
"Setelah jenazah adik saya tiba, saya melihat kondisinya sudah hancur. Alat kelaminnya dirusak. Kami menduga adik saya ini merupakan korban pembunuhan, karena ditemukan banyak luka di tubuh, dan bekas bercak darah di telinga, hidung, serta mulut," tuturnya.
Keluarga besar Aldi, merasa sangat kehilangan. Mereka tidak menyangka Aldi bakal pergi untuk selamanya, dengan cara yang tidak wajar. "Adik saya dikenal sebagai orang yang sangat penyayang, pintar, baik, rajin, dan ramah kepada siapa saja," tutur Monalisa.
Atas kematian Aldi tersebut, keluarga meminta bantuan kepada presiden dan Kapolri untuk menangkap pelaku pembunuhan terhadap Aldi. Keluarga meyakini Aldi tewas akibat dibunuh, bukan bunuh diri dengan cara gantung diri.
Jenazah mahasiswa yang Desember mendatang akan wisuda tersebut, sempat menjalani autopsi di Rumah sakit Bhayangkara Polda Sumatera Utara (Sumut), di Kota Medan. Autopsi dilakukan, setelah jenazah Aldi tiba dari Bali, dan keluarga mencurigai ada yang tidak wajar dengan kondisi jenazah.
Ibu korban, Marta tak kuasa membendung tangisnya saat menyaksikan peti jenazah anaknya dikeluarkan dari ambulans. Jenazah mahasiswa Elizabeth International Denpasar tersebut, tiba di rumah duka sekitar pukul 04.00 WIB, Kamis (23/11/2023).
Aldi ditemukan tewas pada Sabtu (18/11/2023) di kamar kos yang ada di Jalan By Pass Ngurah Rai, Gang Kunci XXII Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Awalnya, dari laporan polisi di Bali, Aldi tewas bunuh diri dengan cara gantung diri.
Kakak korban, Monalisa Boru mengatakan, sempat dikirimi foto jenazah adiknya tersebut dalam kondisi tergantung di depan pintu, dengan ikatan tali di leher. Sementara kakinya tergantung ke bawah.
"Setelah jenazah adik saya tiba, saya melihat kondisinya sudah hancur. Alat kelaminnya dirusak. Kami menduga adik saya ini merupakan korban pembunuhan, karena ditemukan banyak luka di tubuh, dan bekas bercak darah di telinga, hidung, serta mulut," tuturnya.
Keluarga besar Aldi, merasa sangat kehilangan. Mereka tidak menyangka Aldi bakal pergi untuk selamanya, dengan cara yang tidak wajar. "Adik saya dikenal sebagai orang yang sangat penyayang, pintar, baik, rajin, dan ramah kepada siapa saja," tutur Monalisa.
Atas kematian Aldi tersebut, keluarga meminta bantuan kepada presiden dan Kapolri untuk menangkap pelaku pembunuhan terhadap Aldi. Keluarga meyakini Aldi tewas akibat dibunuh, bukan bunuh diri dengan cara gantung diri.
(eyt)