Tak Diberi Akses, Warga Batang Blokade Proyek Jalan Tol Batang-Semarang

Selasa, 31 Oktober 2017 - 16:52 WIB
Tak Diberi Akses, Warga Batang Blokade Proyek Jalan Tol Batang-Semarang
Tak Diberi Akses, Warga Batang Blokade Proyek Jalan Tol Batang-Semarang
A A A
BATANG - Puluhan warga Desa Juragan, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang, Selasa siang (31/10/2017) memblokade areal pembangunan jalan tol di desa mereka karena tidak diberi akses. Mereka membentangkan spanduk yang berisi tuntutan dan berorasi yang meminta segera dibuatkan akses jalan.

Aksi warga ini dipicu menghilangnya akses jalan desa mereka, akibat terpotong jalur tol, Batang – Semarang tersebut. Sehingga warga harus memutar belasan kilometer, untuk ke lading atau kebun mereka. Selain itu juga menyulitkan untuk aktivitas keluar seperti berbelanja dan bekerja.

“Dahulu jalan desa kami dijanjikan akan tetap diberi akses, namun ternyata sejak jalan tol dibangun, jalan hilang sehingga warga terisolir dan sulit keluar. Kami menuntut agar pemerintah atau yang membangun jalan tol, membuatkan jalan untuk akses warga agar bisa akttifitas seperti biasa untuk ke ladang, belanja, sekolah, bekerja dan keperluan lainnya, “Sujarwo.

Usai melakukan aksi di lokasi pembangunan jalan tol, warga kemudian mendatangi balaidesa setempat. Dihadapan perwakilan PT Waskita Karya selaku pelaksana proyek, massa meminta agar segera dibuatkan akses jalan dan jembatan.

Selain itu, warga juga meminta agar pihak PT Waskita Karya bertanggungjawab terhadap debu proyek dan perbaikan jalan yang rusak.

“Kami hanya menampung aspirasi warga, tuntutan masyarakat untuk dibuatkan akses jalan buat warga saya harapkan bisa dikabulkan,“ jelas Casbari, Kepala Desa Juragan.

Sementara dari PT Waskita Karya selaku pelaksana proyek belum bisa memenuhi permintaan warga. Pihaknya meminta agar warga melalui pemerintah desa mengajukan surat ke pihak Bina Marga. Pihak PT Waskita Karya juga meminta, agar warga bersedia membuka akses jalan para pekerja, agar proyek tol ini tidak terhambat.

“Kami belum bisa memberi keputusan karena kami hanya pelaksana lapangan , warga sebaiknya juga meminta ke Bina Marga untuk meminta akses jalan,“ jelas Ruli, Humas PT Waskita Karya.

Dari pertemuan tersebut disepakati, PT Waskita Karya berjanji akan mengawal surat dari desa agar keinginan warga bisa terwujud. Akibat aksi ini, aktivitas pekerjaan proyek jalan tol terhambat, hingga tuntutan warga terpenuhi.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5946 seconds (0.1#10.140)