Aksi Emak-emak Bela Palestina di Pantai Merak, Kutuk Israel Lakukan Genosida
loading...
A
A
A
CILEGON - Sebanyak 30 perahu nelayan di Kota Cilegon, Banten menggelar aksi bela Palestina di laut Pantai Merak. Mereka membawa serta istri dan anak-anak mereka untuk mengutuk aksi genosida yang dilakukan Israel di Jalur Gaza, Palestina.
Sesekali emak-emak tersebut mengutuk serangan Israel di wilayah gaza yang membuat banyak puluhan ribu korban dari kaum perempuan dan anak-anak. Para nelayan melihat agresi militer israel merupakan pembunuhan massal atau genosida dan bukan perang.
”Ditengah laut ini, kami kutuk Israel agar segera hilang dan musnah dari muka bumi. Palestina Merdeka,” kata Ketua Pelaksana Aksi Bela Palestina oleh Nelayan Pantai Merak Zahrotun Uyun kepada wartawan, Senin (13/11/2023).
30 perahu nelayan itu memakai bendera Palestina dan Indonesia. Mereka menyuarakan pembebasan Palestina dari penjajah Israel. Tak hanya pria, dalam kegiatan tersebut terlihat kaum emak-emak dan anak turut serta dalam aksi bela Palestina.
Dalam orasinya mereka mengatakan jika serangan israel bukanlah perang namun melainkan adalah genosida. Dalam pengertiannya, genosida adalah pembunuhan massal yang bertujuan untuk memusnahkan suatu kelompok tertentu, yakni warga Palestina.
Sesekali tampak kaum emak-emak memberikan kutukan terhadap serangan Israel. Mereka meminta negara Palestina segera merdeka dan dibebaskan dari serangan Israel. ”Palestina merdeka, Israel hancur,” tegasnya.
Uyun menjelaskan, kegiatan ini merupakan aksi spontan dari para nelayan untuk ikut andil menyuarakan kemerdekaan Palestin. Kondisi di sana bukanlah peperangan melainkan genosida. ”Kami minta serangan Israel terhadap Palestina harus segera dihentikan,” ucapnya.
Aksi dukung Palestina di tengah laut ini dikawal oleh pihak Polairud dan Lanal Polda Banten. Dalam kegiatan itu, warga berharap suara para keluarga nelayan ini bisa didengar oleh dunia, agar tidak ada lagi aksi genosida di dunia.
Sesekali emak-emak tersebut mengutuk serangan Israel di wilayah gaza yang membuat banyak puluhan ribu korban dari kaum perempuan dan anak-anak. Para nelayan melihat agresi militer israel merupakan pembunuhan massal atau genosida dan bukan perang.
”Ditengah laut ini, kami kutuk Israel agar segera hilang dan musnah dari muka bumi. Palestina Merdeka,” kata Ketua Pelaksana Aksi Bela Palestina oleh Nelayan Pantai Merak Zahrotun Uyun kepada wartawan, Senin (13/11/2023).
30 perahu nelayan itu memakai bendera Palestina dan Indonesia. Mereka menyuarakan pembebasan Palestina dari penjajah Israel. Tak hanya pria, dalam kegiatan tersebut terlihat kaum emak-emak dan anak turut serta dalam aksi bela Palestina.
Dalam orasinya mereka mengatakan jika serangan israel bukanlah perang namun melainkan adalah genosida. Dalam pengertiannya, genosida adalah pembunuhan massal yang bertujuan untuk memusnahkan suatu kelompok tertentu, yakni warga Palestina.
Sesekali tampak kaum emak-emak memberikan kutukan terhadap serangan Israel. Mereka meminta negara Palestina segera merdeka dan dibebaskan dari serangan Israel. ”Palestina merdeka, Israel hancur,” tegasnya.
Uyun menjelaskan, kegiatan ini merupakan aksi spontan dari para nelayan untuk ikut andil menyuarakan kemerdekaan Palestin. Kondisi di sana bukanlah peperangan melainkan genosida. ”Kami minta serangan Israel terhadap Palestina harus segera dihentikan,” ucapnya.
Aksi dukung Palestina di tengah laut ini dikawal oleh pihak Polairud dan Lanal Polda Banten. Dalam kegiatan itu, warga berharap suara para keluarga nelayan ini bisa didengar oleh dunia, agar tidak ada lagi aksi genosida di dunia.
(ams)