Aksi Mogok Dokter di RSUD Gowa Berakhir Usai Insentif Dijanjikan Segera Dibayar
loading...
A
A
A
GOWA - Aksi mogok kerja para dokter spesialis hingga mengakibatkan ratusan pasien di RSUD Syekh Yusuf, Gowa, Sulawesi Selatan telantar akhirnya berakhir. Mereka kembali melayani pasien usai pemda berjanji segera membayar insentif.
Pelayanan itu normal setelah Wakil Bupati Gowa, Abdul Rauf Malaganni melakukan pemeriksaan langsung di rumah sakit pelat merah itu.
Ratusan pasien yang sebelumnya ditelantarkan dengan alasan semua dokter tengah rapat hingga 5 jam kini kembali membuka pelayanan, bahkan yang sebelumnya hanya melayani satu pasien, kini harus melayani dua pasien sekaligus.
Hal itu dilakukan karena membeludaknya antrian pasien di ruang poli karena aksi mogok dokter kemarin.
Bahkan, Wakil Bupati Gowa sempat adu mulut dengan pasien terkait pengambilan nomor antrian. Pasien itu protes karena harus masuk dalam antrian panjang lagi padahal sebelumnya sudah dijanjikan jika pasien yang ditelantarkan saat itu akan melanjutkan nomor antrean yang ada.
Abdul Rauf bahkan telah menggaransi tidak akan ada lagi penelantaran pasien di rumah sakit milik Pemerintah Gowa.
“Selain menambah jumlah dokter umum dan spesialis, Pemkab Gowa juga melakukan proses pelunasan insentif dokter yang belum terbayarkan sejak mei 2023 itu dengan jaminan pelayanan rumah sakit harus berjalan normal, tidak boleh ada penelantaran pasien,” tegasnya, dikutip Rabu (8/11/2023).
Sementara, seorang pasien, Rahman didampingi istrinya, Lina mengaku, satu dari ratusan pasien yang telantar. Menurutnya saat kejadian dia dan istrinya hendak berobat namun tidak ada pelayanan dari dokter.
“Ratusan pasien ditelantarkan oleh pihak RSUD Syekh Yusuf Gowa, saat itu belasan dokter dan nakes menggelar rapat dengan direktur rumah sakit,” ketusnya.
Meski kecewa karena menunggu lama dan tidak ada kepastian, dia mendapat jaminan bahwa nomor antrian akan dilanjut saat pelayanan normal kembali. “Katanya antrian langsung tapi ternyata harus daftar ulang lagi,” katanya.
Sebelumnya pada Senin 6 November 2023 ratusan pasien ditelantarkan oleh pihak RSUD Syekh Yusuf Gowa. Saat itu belasan dokter dan nakes menggelar rapat dengan direktur rumah sakit terkait pelunasan tunjangan atau insentif mereka.
Pelayanan itu normal setelah Wakil Bupati Gowa, Abdul Rauf Malaganni melakukan pemeriksaan langsung di rumah sakit pelat merah itu.
Ratusan pasien yang sebelumnya ditelantarkan dengan alasan semua dokter tengah rapat hingga 5 jam kini kembali membuka pelayanan, bahkan yang sebelumnya hanya melayani satu pasien, kini harus melayani dua pasien sekaligus.
Hal itu dilakukan karena membeludaknya antrian pasien di ruang poli karena aksi mogok dokter kemarin.
Bahkan, Wakil Bupati Gowa sempat adu mulut dengan pasien terkait pengambilan nomor antrian. Pasien itu protes karena harus masuk dalam antrian panjang lagi padahal sebelumnya sudah dijanjikan jika pasien yang ditelantarkan saat itu akan melanjutkan nomor antrean yang ada.
Abdul Rauf bahkan telah menggaransi tidak akan ada lagi penelantaran pasien di rumah sakit milik Pemerintah Gowa.
“Selain menambah jumlah dokter umum dan spesialis, Pemkab Gowa juga melakukan proses pelunasan insentif dokter yang belum terbayarkan sejak mei 2023 itu dengan jaminan pelayanan rumah sakit harus berjalan normal, tidak boleh ada penelantaran pasien,” tegasnya, dikutip Rabu (8/11/2023).
Sementara, seorang pasien, Rahman didampingi istrinya, Lina mengaku, satu dari ratusan pasien yang telantar. Menurutnya saat kejadian dia dan istrinya hendak berobat namun tidak ada pelayanan dari dokter.
“Ratusan pasien ditelantarkan oleh pihak RSUD Syekh Yusuf Gowa, saat itu belasan dokter dan nakes menggelar rapat dengan direktur rumah sakit,” ketusnya.
Meski kecewa karena menunggu lama dan tidak ada kepastian, dia mendapat jaminan bahwa nomor antrian akan dilanjut saat pelayanan normal kembali. “Katanya antrian langsung tapi ternyata harus daftar ulang lagi,” katanya.
Sebelumnya pada Senin 6 November 2023 ratusan pasien ditelantarkan oleh pihak RSUD Syekh Yusuf Gowa. Saat itu belasan dokter dan nakes menggelar rapat dengan direktur rumah sakit terkait pelunasan tunjangan atau insentif mereka.
(shf)