Kunjungi Area Pertanian Terintegrasi di Purbalingga, Ganjar Dorong Pendampingan untuk Petani Milenial
loading...
A
A
A
PURBALINGGA - Bakal calon presiden (Capres) 2024, Ganjar Pranowo mengajak petani milenial untuk terus menggenjot produktivitas bagi Indonesia. Namun, hal itu harus dibarengi dengan keseriusan pemerintah dalam memberikan pendampingan.
Hal itu disampaikan Ganjar Pranowo saat mengunjungi Area Pertanian Terintegrasi (Artansi) Chandra Kahuripan di Desa Karangpucung, Kecamatan Kertanegara, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Senin (30/10/2023).
Diketahui, Artansi Chandra Kahuripan dikenal dengan hasil buah melonnya. Mereka membudidayakan melon secara hidroponik dengan sistem NFT (Nutrient Film Technique), sehingga mampu menghasilkan varietas melon yang kini banyak diminati.
Kini, Desa Karangpucung yang notabene bukan dataran tinggi itu, mampu menghasilkan produk unggulan pertanian yang sudah sampai hingga luar Jawa.
“Ternyata membikin salah satu produk unggulannya yakni melon cukup bagus dan serapan pasarnya bagus. Model yang bisa dikembangkan dari inovator ditingkat desa ya, dengan teknologi yang dia temukan sendiri dan bisa menghasilkan nilai ekonomi pertanian yang bagus,” kata Ganjar.
Menurut Ganjar, jika petani milenial diberikan sebuah fasilitas untuk mengembangkan sektor pertanian, maka akan timbul sebuah hal baru seperti yang dilakukan oleh Bowo.
“Sangat, ternyata ada anak-anak hebat. Saya kira banyak anak-anak muda yang seperti ini difasilitasi aja ya, ternyata dengan fasilitas bagus mereka hebat,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Ganjar juga memuji langkah Wakil Ketua Artansi Chandra Kahuripan, Tri Bowo Pangestika yang mampu memanfaatkan sebuah lahan menjadi area pertanian terintegrasi yang memberikan sebuah dampak bagi warga setempat.
Hal itu disampaikan Ganjar Pranowo saat mengunjungi Area Pertanian Terintegrasi (Artansi) Chandra Kahuripan di Desa Karangpucung, Kecamatan Kertanegara, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Senin (30/10/2023).
Diketahui, Artansi Chandra Kahuripan dikenal dengan hasil buah melonnya. Mereka membudidayakan melon secara hidroponik dengan sistem NFT (Nutrient Film Technique), sehingga mampu menghasilkan varietas melon yang kini banyak diminati.
Kini, Desa Karangpucung yang notabene bukan dataran tinggi itu, mampu menghasilkan produk unggulan pertanian yang sudah sampai hingga luar Jawa.
“Ternyata membikin salah satu produk unggulannya yakni melon cukup bagus dan serapan pasarnya bagus. Model yang bisa dikembangkan dari inovator ditingkat desa ya, dengan teknologi yang dia temukan sendiri dan bisa menghasilkan nilai ekonomi pertanian yang bagus,” kata Ganjar.
Menurut Ganjar, jika petani milenial diberikan sebuah fasilitas untuk mengembangkan sektor pertanian, maka akan timbul sebuah hal baru seperti yang dilakukan oleh Bowo.
“Sangat, ternyata ada anak-anak hebat. Saya kira banyak anak-anak muda yang seperti ini difasilitasi aja ya, ternyata dengan fasilitas bagus mereka hebat,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Ganjar juga memuji langkah Wakil Ketua Artansi Chandra Kahuripan, Tri Bowo Pangestika yang mampu memanfaatkan sebuah lahan menjadi area pertanian terintegrasi yang memberikan sebuah dampak bagi warga setempat.