Ganjar Pranowo Disambut Tari Reog Ketika Blusukan di Lampung
loading...
A
A
A
“Ini juga surprise buat saya karena tadi janjinya saya hanya mengunjungi kelompok masyarakat, ternyata mereka membuat acara dadakan dan ramainya luar biasa. Sanggar-sanggar seni didatangkan, anak-anak menari saya merasa terhormat,” ucap Ganjar Pranowo.
Ia mengucapkan terima kasih atas upaya warga dan seniman setempat yang menyambutnya dengan tari Reog. Hal itu merupakan bentuk melestarikan seni dan budaya Indonesia yang menurutnya, memberikan kebahagiaan tersendiri.
Calon Presiden Ganjar Pranowo juga menggunakan kesempatan itu untuk memberikan bantuan bibit padi dan jagung kepada perwakilan petani di desa setempat. Secara tidak langsung menunjukkan komitmennya untuk mendukung kemajuan pertanian di daerah tersebut.
Ganjar Pranowo, Calon Presiden Berbudaya
Sebelumnya Calon Presiden Ganjar Pranowo memang dikenal sebagai seorang pemimpin yang merakyat dan berbudaya. Dukungannya terhadap pelestarian kebudayaan nasional patut diapresiasi.
Terlebih komitmennya terhadap nilai-nilai kebudayaan bukanlah tentang menjaga tradisi tanpa inovasi. Sebaliknya, ia melihat budaya sebagai entitas yang selalu bergerak dan berevolusi. Dukungan mantan Gubernur Jawa Tengah itu terhadap pelestarian kebudayaan juga tidak hanya sebatas retorika. Ia telah secara konsisten mengambil tindakan nyata dalam kebijakan kebudayaan.
Pertama, saat menghadapi dampak pandemi COVID-19 terhadap dunia seni, Ganjar menciptakan program "Panggung Kahanan" yang memungkinkan para seniman untuk tetap terhubung secara virtual dan mendapatkan sumber pendapatan saat masa sulit.
Program ini berhasil menghubungkan ribuan seniman dari berbagai kota di Jawa Tengah dan memberikan dukungan ekonomi yang sangat dibutuhkan.
Kedua, untuk meningkatkan pemahaman dan apresiasi terhadap warisan budaya fisik, seperti candi dan situs bersejarah, Ganjar mendirikan Borobudur Edupark. Tempat ini bukan hanya destinasi wisata, tetapi juga pusat edukasi yang memberikan pengetahuan mendalam tentang warisan budaya tersebut.
Ketiga, dalam upaya mendukung produk budaya tak benda, Provinsi Jawa Tengah yang ketika itu dipimipin dirinya telah mengakui beberapa produk budaya sebagai Warisan Budaya Tak Benda, yang mencakup tradisi seperti Warak Ngendok, Jenang Kudus, dan Tenun Troso. Langkah ini menguatkan identitas budaya Jawa Tengah.
Ia mengucapkan terima kasih atas upaya warga dan seniman setempat yang menyambutnya dengan tari Reog. Hal itu merupakan bentuk melestarikan seni dan budaya Indonesia yang menurutnya, memberikan kebahagiaan tersendiri.
Calon Presiden Ganjar Pranowo juga menggunakan kesempatan itu untuk memberikan bantuan bibit padi dan jagung kepada perwakilan petani di desa setempat. Secara tidak langsung menunjukkan komitmennya untuk mendukung kemajuan pertanian di daerah tersebut.
Ganjar Pranowo, Calon Presiden Berbudaya
Sebelumnya Calon Presiden Ganjar Pranowo memang dikenal sebagai seorang pemimpin yang merakyat dan berbudaya. Dukungannya terhadap pelestarian kebudayaan nasional patut diapresiasi.
Terlebih komitmennya terhadap nilai-nilai kebudayaan bukanlah tentang menjaga tradisi tanpa inovasi. Sebaliknya, ia melihat budaya sebagai entitas yang selalu bergerak dan berevolusi. Dukungan mantan Gubernur Jawa Tengah itu terhadap pelestarian kebudayaan juga tidak hanya sebatas retorika. Ia telah secara konsisten mengambil tindakan nyata dalam kebijakan kebudayaan.
Pertama, saat menghadapi dampak pandemi COVID-19 terhadap dunia seni, Ganjar menciptakan program "Panggung Kahanan" yang memungkinkan para seniman untuk tetap terhubung secara virtual dan mendapatkan sumber pendapatan saat masa sulit.
Program ini berhasil menghubungkan ribuan seniman dari berbagai kota di Jawa Tengah dan memberikan dukungan ekonomi yang sangat dibutuhkan.
Kedua, untuk meningkatkan pemahaman dan apresiasi terhadap warisan budaya fisik, seperti candi dan situs bersejarah, Ganjar mendirikan Borobudur Edupark. Tempat ini bukan hanya destinasi wisata, tetapi juga pusat edukasi yang memberikan pengetahuan mendalam tentang warisan budaya tersebut.
Ketiga, dalam upaya mendukung produk budaya tak benda, Provinsi Jawa Tengah yang ketika itu dipimipin dirinya telah mengakui beberapa produk budaya sebagai Warisan Budaya Tak Benda, yang mencakup tradisi seperti Warak Ngendok, Jenang Kudus, dan Tenun Troso. Langkah ini menguatkan identitas budaya Jawa Tengah.