Sejarah dan Asal-usul Temanggung, Kabupaten yang Dijuluki Kota Tembakau
loading...
A
A
A
JAKARTA - Temanggung merupakan sebuah kabupaten yang terletak di Jawa Tengah bagian tengah. Kabupaten ini memiliki julukan Kota Tembakau karena sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani tembakau.
Sebagai salah satu kabupaten terbesar, Temanggung memiliki keunikan dan sejarah tersendiri. Adapun sejarah dan asal usul dari kabupaten Temanggung sebagai berikut.
Sejarah Temanggung mulai tercatat pada Prasasti Wanua Tengah III Tahun 908 Masehi. Prasasti tersebut diketahui ditemukan oleh penduduk dusun Kedunglo Desa Gandulan Kecamatan Kaloran Temanggung pada November 1983.
Dalam prasasti Wanua digambarkan bahwa Temanggung semula hanya berupa wilayah Kademangan yang gemah ripah loh jinawi. Di mana salah satunya adalah wilayah yang dikuasai Pikatan.
Dalam wilayahnya didirikanlah Biraha agama Hindu oleh adik Raja Mataram Kuno Rahyangta I Hara. Sementara rajanya kala itu adalah Rahyangta Rindang (Raja Sanjaya) yang naik tahta pada tahun 717 M (Prasasti Mantyasih).
Sepeninggal Raja Sanjaya, wilayah Temanggung telah dikuasai banyak Rakai yang meninggalkan banyak situs bersejarah. Reruntuhan candi hingga abu jenazah pemimpin sebelumnya pun masih ditemukan hingga sekarang.
Dari buku sejarah karangan I Wayan Badrika disebutkan jika Rakai Pikatan selaku Raja Mataram Kuno berkeinginan untuk menguasai seluruh wilayah Jawa Tengah. Namun dirinya tidak berani untuk merebut kekuasaan Bala Putra Dewa, penguasa Kerajaan Syailendra.
Maka dari itu, untuk mencapai maksud tersebut Rakai Pikatan membuat strategi dengan mengawini kakak Raja Balaputradewa, Dyah Pramudha Wardani. Tujuan pernikahan tersebut agar memiliki pengaruh kuat di Kerajaan Syailendra.
Selain itu, Rakai Pikatan juga akan menghimpun kekuatan yang ada di wilayahnya baik para prajurit hingga biaya yang berasal dari upeti para demang. Pada saat itu, Rakai Pikatan memiliki orang kepercayaan untuk menarik upeti yang bernama Demang Gong.
Sebagai salah satu kabupaten terbesar, Temanggung memiliki keunikan dan sejarah tersendiri. Adapun sejarah dan asal usul dari kabupaten Temanggung sebagai berikut.
Sejarah dan Asal-usul Kabupaten Temanggung
Sejarah Temanggung mulai tercatat pada Prasasti Wanua Tengah III Tahun 908 Masehi. Prasasti tersebut diketahui ditemukan oleh penduduk dusun Kedunglo Desa Gandulan Kecamatan Kaloran Temanggung pada November 1983.
Dalam prasasti Wanua digambarkan bahwa Temanggung semula hanya berupa wilayah Kademangan yang gemah ripah loh jinawi. Di mana salah satunya adalah wilayah yang dikuasai Pikatan.
Dalam wilayahnya didirikanlah Biraha agama Hindu oleh adik Raja Mataram Kuno Rahyangta I Hara. Sementara rajanya kala itu adalah Rahyangta Rindang (Raja Sanjaya) yang naik tahta pada tahun 717 M (Prasasti Mantyasih).
Sepeninggal Raja Sanjaya, wilayah Temanggung telah dikuasai banyak Rakai yang meninggalkan banyak situs bersejarah. Reruntuhan candi hingga abu jenazah pemimpin sebelumnya pun masih ditemukan hingga sekarang.
Dari buku sejarah karangan I Wayan Badrika disebutkan jika Rakai Pikatan selaku Raja Mataram Kuno berkeinginan untuk menguasai seluruh wilayah Jawa Tengah. Namun dirinya tidak berani untuk merebut kekuasaan Bala Putra Dewa, penguasa Kerajaan Syailendra.
Maka dari itu, untuk mencapai maksud tersebut Rakai Pikatan membuat strategi dengan mengawini kakak Raja Balaputradewa, Dyah Pramudha Wardani. Tujuan pernikahan tersebut agar memiliki pengaruh kuat di Kerajaan Syailendra.
Selain itu, Rakai Pikatan juga akan menghimpun kekuatan yang ada di wilayahnya baik para prajurit hingga biaya yang berasal dari upeti para demang. Pada saat itu, Rakai Pikatan memiliki orang kepercayaan untuk menarik upeti yang bernama Demang Gong.