Polres Sleman Bekuk Kompolotan Spesialis Pembobol ATM
loading...
A
A
A
SLEMAN - Polres Sleman, mengamankan enam tersangka komplotan spesialis pembobol ATM di toko modern. Masing-masing, AA (43), AW (19), DIS (26), dan MAR (29) warga Palembang, AS (43) warga Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel) dan WD (44) warga Gedongtengen, Yogyakarta. Mereka ditangkap di hari yang sama, Minggu (5/7/2020) namun tempat dan waktu berbeda.
(Baca juga: 11 Agustus Mulai Penyuntikan Calon Vaksin COVID-19 Asal China )
AS ditangkap saat melakukan aksi pembobolan ATM di toko modern Gamping, Sleman , pada pukul 04.00 WIB pagi sedangkan lima temannya di Magelang, 12 jam setelah penangkapan AS. Keenamnya sekarang di tahan di Mapolres Sleman.
Petugas juga mengamankan satu unit mobil AB 1101 PS, satu perangkat alat las, kunci inggris, tali tambang, tabung gas 3 kg, serta dua obeng dan linggis yang digunakan untuk membobol ATM serta 4 bungkus rokok sebagai barang bukti (BB).
Kanit Reskrim Polres Sleman , AKP Deni Irwansyah mengatakan terungkapnya kasus ini, setelah ada warga di sekitar toko modern Gamping, Minggu (5/7/2020) pukul 03.30 WIB mendengar suara berisik di toko tersebut. Kemudian keluar dan meluhat ada mobil dan lima orang di depan toko itu.
Mengetahui ada orang yang melihat, lima orang tersebut langsung lari masuk mobil sambil mengancam warga itu dengan senjata tajam. Curiga ada sesuatu warga itu selanjutnya memanggil tetangganya dan melapor ke anggota Polsek Gamping yang ada di sekitar lokasi dan meneruskan ke Polres Sleman .
(Baca juga: 3 Wanita Cantik Bawa Sabu 500 Gram Dalam Permen Cokelat )
Petugas langsung menuju ke lokasi dan mendapati ada orang di dalam toko modern tersebut sedang melakukan pembongkaran ATM. Petugas langsung mengamankan orang itu dan membawanya ke Mapolres Sleman . Petugas juga melakukan pengejaran lima lainnya.
"Dari olah tempat kejadian perkara (TKP) berhasil mengindentifikasikan keberadaan pelaku di Magelang dan bekerjasama dengan Polres Magelang berhasil menagkap di daerah Borobudur dan membawanya ke Mapolres Sleman ," kata Deni saat ungkap kasus di Mapolres Sleman , Selasa (4/8/2020).
Deni menjelaskan enam orang itu dalam melakukan aksinya memiliki peran yang berbeda. Ada yang melakukan pembobolan ATM, ada yang melakukan pemetaan lokasi dan mengamati situasi keadaan saat beraksi.
Jadi sebelumnya mereka terlebih dahulu memetakan dimana letak ATM dan CCTV serta ada yang menunggu atau tidak di toko tersebut. Setelah semua data lengkap pada dini hari melakukan pembobolan.
"Saat masuk toko modern, dengan membobol atap toko modern, kemudian satu orang masuk untuk menguras ATM dengan cara mengelas mesinnya. Untuk lima orang lainnya menunggu di luar mengawasi situasi. Untuk membobol ATM ini hanya butuh waktu satu jam," terangnya.
Para tersangka dalam kasus ini dijerat pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan (curat) dengan ancman hukuman maksimal tujuh tahun penjara. (Baca juga: Mobil Pemadam Rusak, 2 Rumah Warga di Muna Ludes Dilalap Api )
Satu tersangka AS kepada petugas mengaku baru pertama kali melakukan pembobolan ATM toko modern di Yogya. Awalnya ke Yogya untuk mencari kerja tidak untuk membobol ATM, sudah di Yogyakarta selama tiga bulan.
Para pelaku belajar melakukan pembobolan ATM dengan mengelas dari Youtube. "Saya belajar otodidak, untuk memenuhi kebutuhan hidup," kata AS yang bekerja sebagai penderas karet itu.
(Baca juga: 11 Agustus Mulai Penyuntikan Calon Vaksin COVID-19 Asal China )
AS ditangkap saat melakukan aksi pembobolan ATM di toko modern Gamping, Sleman , pada pukul 04.00 WIB pagi sedangkan lima temannya di Magelang, 12 jam setelah penangkapan AS. Keenamnya sekarang di tahan di Mapolres Sleman.
Petugas juga mengamankan satu unit mobil AB 1101 PS, satu perangkat alat las, kunci inggris, tali tambang, tabung gas 3 kg, serta dua obeng dan linggis yang digunakan untuk membobol ATM serta 4 bungkus rokok sebagai barang bukti (BB).
Kanit Reskrim Polres Sleman , AKP Deni Irwansyah mengatakan terungkapnya kasus ini, setelah ada warga di sekitar toko modern Gamping, Minggu (5/7/2020) pukul 03.30 WIB mendengar suara berisik di toko tersebut. Kemudian keluar dan meluhat ada mobil dan lima orang di depan toko itu.
Mengetahui ada orang yang melihat, lima orang tersebut langsung lari masuk mobil sambil mengancam warga itu dengan senjata tajam. Curiga ada sesuatu warga itu selanjutnya memanggil tetangganya dan melapor ke anggota Polsek Gamping yang ada di sekitar lokasi dan meneruskan ke Polres Sleman .
(Baca juga: 3 Wanita Cantik Bawa Sabu 500 Gram Dalam Permen Cokelat )
Petugas langsung menuju ke lokasi dan mendapati ada orang di dalam toko modern tersebut sedang melakukan pembongkaran ATM. Petugas langsung mengamankan orang itu dan membawanya ke Mapolres Sleman . Petugas juga melakukan pengejaran lima lainnya.
"Dari olah tempat kejadian perkara (TKP) berhasil mengindentifikasikan keberadaan pelaku di Magelang dan bekerjasama dengan Polres Magelang berhasil menagkap di daerah Borobudur dan membawanya ke Mapolres Sleman ," kata Deni saat ungkap kasus di Mapolres Sleman , Selasa (4/8/2020).
Deni menjelaskan enam orang itu dalam melakukan aksinya memiliki peran yang berbeda. Ada yang melakukan pembobolan ATM, ada yang melakukan pemetaan lokasi dan mengamati situasi keadaan saat beraksi.
Jadi sebelumnya mereka terlebih dahulu memetakan dimana letak ATM dan CCTV serta ada yang menunggu atau tidak di toko tersebut. Setelah semua data lengkap pada dini hari melakukan pembobolan.
"Saat masuk toko modern, dengan membobol atap toko modern, kemudian satu orang masuk untuk menguras ATM dengan cara mengelas mesinnya. Untuk lima orang lainnya menunggu di luar mengawasi situasi. Untuk membobol ATM ini hanya butuh waktu satu jam," terangnya.
Para tersangka dalam kasus ini dijerat pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan (curat) dengan ancman hukuman maksimal tujuh tahun penjara. (Baca juga: Mobil Pemadam Rusak, 2 Rumah Warga di Muna Ludes Dilalap Api )
Satu tersangka AS kepada petugas mengaku baru pertama kali melakukan pembobolan ATM toko modern di Yogya. Awalnya ke Yogya untuk mencari kerja tidak untuk membobol ATM, sudah di Yogyakarta selama tiga bulan.
Para pelaku belajar melakukan pembobolan ATM dengan mengelas dari Youtube. "Saya belajar otodidak, untuk memenuhi kebutuhan hidup," kata AS yang bekerja sebagai penderas karet itu.
(eyt)