Geram Prostitusi Menjamur di Belendung Karawang, Emak-emak Obrak-abrik Warung Remang-remang
loading...
A
A
A
KARAWANG - Emak-emak di Desa Belendung, Kecamatan Klaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, marah dan mengobrak-abrik warung remang-remang yang terindikasi menjadi tempat prostitusi. Emak-emak tersebut geram, dan langsung menggeruduk lokasi warung remang-remang.
Aksi emak-emak tersebut membuat heboh, karena menggeruduk warung-warung remang-remang dengan mengendarai sekitar 30 sepeda motor. Para pengunjung dan penjaga warung remang-remang tersebut langsung kocar-kacir saat digerebek puluhan emak-emak.
Ada belasan warung remang-remang yang dirazia emak-emak tersebut. Mereka teriak-teriak meminta semua yang ada di dalam warung remang-remang ke luar, dan seluruh warung yang diduga menjadi tempat prostitusi tersebut langsung ditutup.
Ketua PKK Desa Belendung, Dewi Yulianti (33) mengatakan, puluhan emak-emak dari majelis taklim tersebut, terpaksa melakukan aksi menutup lokasi prostitusi karena kesal penghuninya tidak kapok menjalankan praktik prostitusi di wilayahnya meski sudah sempat ditutup oleh pemerintah desa.
"Sudah beberapa kali ditutup, tapi kemudian buka kembali. Sekarang kami ibu-ibu majelis taklim yang meminta mereka agar menutup lokasi tersebut. Kalau masih buka lagi, kami akan kerahkan semua ibu-ibu di desa untuk turun menutup tempat maksiat mereka," kata Dewi, Selasa (10/10/23).
Menurut Dewi, ibu-ibu di Desa Belendung sudah meminta pihak pemerintah desa untuk menutup lokalisasi di desa mereka. Pihak desa sudah merespons, dengan memberikan sosialisasi dan menutup tempat maksiat tersebut.
Tidak lama setelah ditutup, tempat prostitusi tersebut kembali dibuka. "Tadinya sempat tutup tapi kemudian beroperasi kembali. Sudah berapa kali buka tutup, jadi akhirnya ibu-ibu yang harus turun tangan menutup tempat itu," katanya.
Dewi mengatakan, ibu-ibu yang melakukan razia tempat prostitusi dari dua dusun di desa tersebut. Namun jika tetap memaksa buka kembali, maka akan mengundang semua ibu-ibu seluruh desa, dan desa tetangga untuk menutup tempat tersebut.
Mereka juga meminta aparat kepolisian, dan pemerintah desa bertindak tegas menutup tempat prostitusi secara permanen. "Polisi harus bertindak jika mereka masih beroperasi, kalau tidak situasinyanya jadi tidak kondusif," tegasnya.
Lihat Juga: Kisah Bripka Poppy Puspasari, Polwan Cantik Menyamar Jadi PSK demi Bongkar Sindikat Perdagangan Orang
Aksi emak-emak tersebut membuat heboh, karena menggeruduk warung-warung remang-remang dengan mengendarai sekitar 30 sepeda motor. Para pengunjung dan penjaga warung remang-remang tersebut langsung kocar-kacir saat digerebek puluhan emak-emak.
Ada belasan warung remang-remang yang dirazia emak-emak tersebut. Mereka teriak-teriak meminta semua yang ada di dalam warung remang-remang ke luar, dan seluruh warung yang diduga menjadi tempat prostitusi tersebut langsung ditutup.
Ketua PKK Desa Belendung, Dewi Yulianti (33) mengatakan, puluhan emak-emak dari majelis taklim tersebut, terpaksa melakukan aksi menutup lokasi prostitusi karena kesal penghuninya tidak kapok menjalankan praktik prostitusi di wilayahnya meski sudah sempat ditutup oleh pemerintah desa.
"Sudah beberapa kali ditutup, tapi kemudian buka kembali. Sekarang kami ibu-ibu majelis taklim yang meminta mereka agar menutup lokasi tersebut. Kalau masih buka lagi, kami akan kerahkan semua ibu-ibu di desa untuk turun menutup tempat maksiat mereka," kata Dewi, Selasa (10/10/23).
Menurut Dewi, ibu-ibu di Desa Belendung sudah meminta pihak pemerintah desa untuk menutup lokalisasi di desa mereka. Pihak desa sudah merespons, dengan memberikan sosialisasi dan menutup tempat maksiat tersebut.
Tidak lama setelah ditutup, tempat prostitusi tersebut kembali dibuka. "Tadinya sempat tutup tapi kemudian beroperasi kembali. Sudah berapa kali buka tutup, jadi akhirnya ibu-ibu yang harus turun tangan menutup tempat itu," katanya.
Dewi mengatakan, ibu-ibu yang melakukan razia tempat prostitusi dari dua dusun di desa tersebut. Namun jika tetap memaksa buka kembali, maka akan mengundang semua ibu-ibu seluruh desa, dan desa tetangga untuk menutup tempat tersebut.
Mereka juga meminta aparat kepolisian, dan pemerintah desa bertindak tegas menutup tempat prostitusi secara permanen. "Polisi harus bertindak jika mereka masih beroperasi, kalau tidak situasinyanya jadi tidak kondusif," tegasnya.
Lihat Juga: Kisah Bripka Poppy Puspasari, Polwan Cantik Menyamar Jadi PSK demi Bongkar Sindikat Perdagangan Orang
(eyt)