Indah Kurnia: UMKM Harus Tetap Hidup Hadapi Pandemi COVID-19

Senin, 03 Agustus 2020 - 20:40 WIB
loading...
Indah Kurnia: UMKM Harus...
Anggota Komisi XI DPR RI Indah Kurnia (kiri), menyerahkan peralatan dan mesin pengolah sambal pada Pokmas Sodidadi Jaya, di Sidoarjo. Foto/SINDOnews/Ali Masduki
A A A
SIDOARJO - Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), baik di sektor tradisional maupun modern selama ini sudah terbukti tetap hidup mengadapi badai krisis ekonomi. Bahkan usaha mandiri yang dijalankan oleh masyarakat menengah ke bawah ini memiliki peran strategis dalam menggerakkan roda perekonomian bangsa, terutama saat negara ini dihantam wabah COVID-19.

(Baca juga: Blar...! NMax Vs Truck di Kobar, 1 Tewas dan 1 Tangannya Putus )

Anggota Komisi XI DPR RI, Indah Kurnia, mengatakan saat ini pemerintah pusat hingga daerah bersama DPR RI sedang fokus memikirkan pemulihan ekonomi nasional yang terpapar akibat pandemi COVID-19. Terutama terus mendorong peran UMKM yang menjadi urat nadi perekonomian masyarkat supaya terus bangkit.

"Kita sebagai warga harus memiliki semangat untuk tetap survive atau bangkit dan tidak terpuruk meratapi nasib," katanya saat menyerahkan bantuan mesin pengolah sambal pada pelaku UMKM Pokmas Sodidadi Jaya, di Desa Sidodadi, Kecamatan Candi, Sidoarjo, Senin (03/8).

Alat produksi berupa empat unit food chopper, dua unit mesin kemasan sachet, satu unit mesin labelling botol, satu unit mesin filling, tiga unit mesin induksi seal, tiga unit hot gun, delapan unit kompor, delapan unit regulator, empat unit panci, empat unit wajan dan sebagainya yang bernilai ratusan juta tersebut merupakan bantuan yang diberikan oleh Bank Indonesia sebagai mitra kerja Komisi XI.

Bantuan ini diharapkan bisa menjadi pendorong para pelaku UMKM dalam rangka pemulihan ekonomi di masa pandemi COVID-19. Indah Kurnia berharap agar kelompok sambal tetap berjuang dan meningkatkan kapasitas produksinya agar perekonomian masyarakat dapat terbangun lebih baik.

(Baca juga: Miris, Bayi Baru Lahir Ditemukan Remuk Ditabrak Truk di Lamongan )

Menurut Indah, yang diperlukan saat ini adalah masyarakat tetap bergerak melaksanakan aktifitas ekonomi, tetapi tetap dengan menjaga protokol untuk proteksi diri dan lingkungan. "Saat ini dalam menghadapi COVID-19 kita harus senang supaya imun tubuh kuat. Apalagi kalau kita mampu berproduksi dan menghasilkan secara ekonomi bagi orang-orang sekitar kita," tuturnya.

Di sisi lain, politisi PDIP ini mengingatkan supaya para pelaku UMKM bisa tetap menjaga konsistensi proses produksinya. Menurutnya, salah satu kelemahan produksi UMKM itu adalah kurangnya menjaga konsistensi dalam menjaga citarasa. Tidak sedikit produk UMKM yang rasanya berubah saat mendapatkan pesanan dalam jumlah besar.

"Jadi kita harus berpikir mendapat pesanan sebanyak-banyaknya supaya citarasa terjaga. UMKM harus berjaya dilingkungan sendiri hingga mancanegara," ucapnya.

Pengurus Pokmas Sidodadi Jaya, Masita Ayu Perwitasari, mengakui bahwa bantuan mesin produksi sambal tersebut sangat berarti dan penting untuk pengembangan pemberdayaan ekonomi masyarakat yang tergabung dalam Pokmas Sidodadi Jaya. Selama ini produk sambal hasil produksi kelompoknya masih diolah menggunakan cara-cara manual, sehingga produksinya terbatas. Padahal sambal mereka sudah digandrungi hingga mancanegara.

"Kita ada berbagai distributor diberbagai daerah. Kemarin kita kirim ke Australia setengah kontainer," kata dia. (Baca juga: Petugas Gabungan Blitar Razia Masker, Para Penjudi Semburat )

Dalam sebulan, Pokmas Sidodadi Jaya ini mampu memproduksi sekitar 3000 botol sambal yang dikerjakan secara manual. Mereka berharap, dengan adanya mesin produksi bantuan BI dapat meningkatkan kapasitas produksi.

"Terimakasih pada rekan tim bu Indah Kurnia dari Komisi XI dan Bank Indonesia. Nanti kita akan memberdayakan masyarakat sekitar," tukasnya.

Sebelumnya, Indah Kurnia juga menyalurkan bantuan mesin pengolah bandeng asap dari BI untuk para pelaku UMKM di Klaster Bandeng Kalanganyar, Sidoarjo. Mesin-mesin canggih yang terdiri dari oven, vakum dan mesin Sealer tersebut untuk menggenjot kuantitas maupun kualitas produksi bandeng.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1660 seconds (0.1#10.140)