Petani Jatim Gelar Aksi di Sawah, Dukung KPK Usut Tuntas Dugaan Korupsi di Kementan
loading...
A
A
A
LUMAJANG - Puluhan petani di Lumajang , Jawa Timur menggelar aksi di tengah sawah mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut tuntas dugaan kasus korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan). Sambil orasi dan membentangkan spanduk, mereka mengaku geram karena masih banyak petani belum sejahtera malah muncul korupsi di sektor pertanian.
Aksi tersebut dilakukan para petani di area Persawahan di Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang, Selasa (3/10/2023) siang. Sambil membawa alat pertanian seperti cangkul dan sabit, puluhan petani juga membentangkan spanduk yang bertuliskan "Tangkap Koruptor Duit Petani. Selain itu, para petani juga mengangkat poster turtulis pesan, Petani Jatim Dukung KPK basmi Koruptor, Pupuk Mahal, Harga Padi Anjlok Petani Menjerit.
"Kami kecewa kepada pemerintah Mentan yang mengurus pertanian, petani pada sengsara karena harga pupuk mahal biaya produksi tinggi sedangkan harga panen anjlok bukannya diurusi sing bener iki malah ada korupsi," kata Jumain.
"Kami petani Jawa Timur selalu gagal panen di tengah harga pupuk mahal, harga jual padi anjlok, eh ternyata di balik itu, ada koruptor yang mencuri anggaran sehingga membuat kami sengsara," ujarnya.
Tidak hanya Jumain, petani lain Adi Poniman juga merasa kecewa. Ia bersama para petani lainnya mendukung KPK agar secepatnya mengusut tuntas dan menindak siapa pun yang tega melakukan korupsi pertanian, termasuk Mentan Syahrul Yasin Limpo sekali pun jika memang terbukti terlibat.
"Tangkap saja semuanya Pak KPK biar kapok wes, siapa pun mau menterine Kementan, kami poro petani mendukung dan mengucapkan terima kasih kepada KPK, ojo ragu-ragu korupsi iku wes bikin rakyat sengsara apalagi pertanian ini gimana mau maju coba," katanya.
Sebelumnya, KPK dikabarkan telah menetapkan tiga orang sebagai tersangka sejumlah kasus dugaan korupsi di Kementan. Ketiganya adalah Mentan Syahrul Yasin Limpo, Sekjen Kementan Kasdi Subagyono, serta Direktur Alat Mesin Pertanian Kementan Muhammad Hatta.
"Ya sudah jadi tersangka," kata sumber saat dikonfirmasi soal penetapan tersangka ketiganya, Jumat (29/9/2023).
Sementara itu, Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri menjawab diplomatis saat dikonfirmasi soal penetapan tersangka tersebut. Ali menerangkan pihaknya saat ini masih mengumpulkan alat bukti untuk menguatkan kasus yang sedang disidik. Pengumpulan alat bukti tersebut dilakukan salah satunya lewat proses penggeledahan. Salah satu lokasi yang digeledah yakni rumah dinas Syahrul Yasin Limpo di Jalan Widya Chandra V, Nomor 28, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Dalam penggeledahan selama kurang lebih 20 jam, tim penyidik KPK menemukan uang Rp30 miliar yang terdiri dari mata uang asing dan rupiah. Selain uang, tim penyidik KPK juga menemukan sebanyak 12 senjata api di rumah dinas Mentan.
Aksi tersebut dilakukan para petani di area Persawahan di Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang, Selasa (3/10/2023) siang. Sambil membawa alat pertanian seperti cangkul dan sabit, puluhan petani juga membentangkan spanduk yang bertuliskan "Tangkap Koruptor Duit Petani. Selain itu, para petani juga mengangkat poster turtulis pesan, Petani Jatim Dukung KPK basmi Koruptor, Pupuk Mahal, Harga Padi Anjlok Petani Menjerit.
"Kami kecewa kepada pemerintah Mentan yang mengurus pertanian, petani pada sengsara karena harga pupuk mahal biaya produksi tinggi sedangkan harga panen anjlok bukannya diurusi sing bener iki malah ada korupsi," kata Jumain.
"Kami petani Jawa Timur selalu gagal panen di tengah harga pupuk mahal, harga jual padi anjlok, eh ternyata di balik itu, ada koruptor yang mencuri anggaran sehingga membuat kami sengsara," ujarnya.
Tidak hanya Jumain, petani lain Adi Poniman juga merasa kecewa. Ia bersama para petani lainnya mendukung KPK agar secepatnya mengusut tuntas dan menindak siapa pun yang tega melakukan korupsi pertanian, termasuk Mentan Syahrul Yasin Limpo sekali pun jika memang terbukti terlibat.
"Tangkap saja semuanya Pak KPK biar kapok wes, siapa pun mau menterine Kementan, kami poro petani mendukung dan mengucapkan terima kasih kepada KPK, ojo ragu-ragu korupsi iku wes bikin rakyat sengsara apalagi pertanian ini gimana mau maju coba," katanya.
Sebelumnya, KPK dikabarkan telah menetapkan tiga orang sebagai tersangka sejumlah kasus dugaan korupsi di Kementan. Ketiganya adalah Mentan Syahrul Yasin Limpo, Sekjen Kementan Kasdi Subagyono, serta Direktur Alat Mesin Pertanian Kementan Muhammad Hatta.
"Ya sudah jadi tersangka," kata sumber saat dikonfirmasi soal penetapan tersangka ketiganya, Jumat (29/9/2023).
Sementara itu, Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri menjawab diplomatis saat dikonfirmasi soal penetapan tersangka tersebut. Ali menerangkan pihaknya saat ini masih mengumpulkan alat bukti untuk menguatkan kasus yang sedang disidik. Pengumpulan alat bukti tersebut dilakukan salah satunya lewat proses penggeledahan. Salah satu lokasi yang digeledah yakni rumah dinas Syahrul Yasin Limpo di Jalan Widya Chandra V, Nomor 28, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Dalam penggeledahan selama kurang lebih 20 jam, tim penyidik KPK menemukan uang Rp30 miliar yang terdiri dari mata uang asing dan rupiah. Selain uang, tim penyidik KPK juga menemukan sebanyak 12 senjata api di rumah dinas Mentan.
(hri)