Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Hutan di Lereng Gunung Wilis Kediri Terbakar
loading...
Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) melanda lereng Gunung Wilis di Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri. Foto/iNews TV/Afnan Subagio
A
A
A
KEDIRI - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) melanda lereng Gunung Wilis di Desa selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Rabu (20/9/2023). Petugas gabungan berupaya memadamkan kobaran api, agar tidak merembet ke kawasan hutan yang lebih luas.
Titik karhutla tersebut, berada di petak 158 Resort Pengelolaan Hutan (RPH) Sambiroto. Petugas gabungan bergerak cepat melakukan pemadaman karhutla, bersama warga Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), sehingga karhutla dapat segera dipadamkan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kediri, Stevanus Djoko Sukrisno menyebutkan, karhutla kali ini merupakan yang kelima terjadi di lereng Gunung Wilis. "Karhutla berhasil dipadamkan, dan telah membakar lahan seluas 5.000 meter persegi," ungkapnya.
Karhutla tersebut, menghanguskan hutan yang ditumbuhi tanaman pinus dan ilalang. Stevanus mengaku belum diketahui pasti penyebab terjadinya karhutla di lereng Gunung Wilis tersebut.
"Sudah lima kali terjadi karhutla di kawasan Gunung Wilis. Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembukaan lahan di kawasan hutan dengan cara dibakar, dan tidak membuang puntung rokok di lahan yang kering, serta tidak menainggalkan api di kawasan hutan," tegasnya.
Titik karhutla tersebut, berada di petak 158 Resort Pengelolaan Hutan (RPH) Sambiroto. Petugas gabungan bergerak cepat melakukan pemadaman karhutla, bersama warga Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), sehingga karhutla dapat segera dipadamkan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kediri, Stevanus Djoko Sukrisno menyebutkan, karhutla kali ini merupakan yang kelima terjadi di lereng Gunung Wilis. "Karhutla berhasil dipadamkan, dan telah membakar lahan seluas 5.000 meter persegi," ungkapnya.
Karhutla tersebut, menghanguskan hutan yang ditumbuhi tanaman pinus dan ilalang. Stevanus mengaku belum diketahui pasti penyebab terjadinya karhutla di lereng Gunung Wilis tersebut.
"Sudah lima kali terjadi karhutla di kawasan Gunung Wilis. Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembukaan lahan di kawasan hutan dengan cara dibakar, dan tidak membuang puntung rokok di lahan yang kering, serta tidak menainggalkan api di kawasan hutan," tegasnya.
(eyt)
Explore More