Curug Goong, Tempat Menyimpan Peralatan Ronggeng Gunung

Sabtu, 13 Mei 2017 - 05:00 WIB
Curug Goong, Tempat Menyimpan Peralatan Ronggeng Gunung
Curug Goong, Tempat Menyimpan Peralatan Ronggeng Gunung
A A A
Curug Goong yang terletak di Blok Paliken, Desa Pasirgeulis, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, diyakini oleh masyarakat sekitar sebagai tempat menyimpan peralatan kesenian ronggeng gunung.

Berdasarkan penuturan Abah Ano (52), salah satu kasepuhan di tempat itu, sejarah lisan yang diturunkan secara turun-temurun oleh para karuhunnya (nenek moyang) bahwa Dewi Samboja menyimpan peralatan seperangkat alat musik ronggeng gunung saat bermukim di Blok Paliken bersama salah satu utusan dari Kerajaan Galuh Pangauban.

Dikisahkan Abah Ano, saat itu Dewi Samboja dijemput oleh utusan Kerajaan Galuh Pangauban setelah Kerajaan Galuh Tanduran yang didirikan bersama Raden Anggalarang diserang Suraboma atau Bajo.

Dewi Samboja kala itu bermukim di Blok Paliken beberapa bulan lantaran jika meneruskan perjalanannya menuju ke Kerajaan Galuh Pangauban harus melewati Kerajaan Kawasen yang notabene di bawah kekuasaan Kerajaan Mataram.

Dewi Samboja menunggu kedatangan utusan Kerajaan Galuh Pangauban. Saat penantian itulah peralatan ronggeng gunung disimpan di dinding Curug Goong ini. (Baca Juga: Situs Batu Kendit, Tempat Bertemunya Dewi Samboja-Utusan Kerajaan Galuh Pangauban
Dahulu, jika salah satu rombongan kesenian ronggeng gunung akan melakukan pementasan, biasanya ada ritual khusus yang dilakukan di Curug Goong dan secara tiba-tiba peralatan ronggeng gunung itu keluar di dinding Curug Goong.

Namun, jika rombongan seni ronggeng gunung telah melaksanakan pagelaran harus secepatnya mengembalikan peralatan itu sebelum fajar datang.

Suatu saat ada salah satu grup seni ronggeng gunung yang tidak menaati aturan mengembalikan peralatan sebelum fajar tiba. Akhirnya, peralatan itu hingga sekarang menghilang entah ke mana.

"Lokasi ini sekarang banyak dikunjungi wisatawan karena sangat eksotis dan menyimpan beberapa cerita lokal."
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4799 seconds (0.1#10.140)