Warga Gunungkidul Budidayakan Ikan Guppy
loading...
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Sekelompok warga di Gunungkidul , Yogyakarta, mampu menghasilkan uang hingga Rp15 juta dari budidaya ikan guppy.
Selain perawatan yang mudah, ikan guppy ini mampu menembus pasar internasional dan memiliki nilai ekonomi yang menjanjikan. (Baca juga: Edhy Prabowo: Sektor Budidaya Perikanan Belum Tergarap Optimal )
Sudah sejak tahun 2014, Suranto Surip dan 11 orang temannya, warga Desa Tegalrejo, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul mencoba membudidayakan ikan guppy yang kini tengah digandrungi masyarakat. (Baca juga: Waduh, Nakes Terpapar Corona di Gunungkidul Terus Bertambah )
Memanfaatkan besarnya peluang usaha ikan gupy, kini Suranto Surip dan teman-temannya yang tergabung dalam kelompok rumah langit mampu memelihara 6.000 hingga 7.000 ikan hias guppy.
Terdapat 15 jenis ikan yang dibudidayakan oleh mereka. Mulai dari blue moscow, black moscow, red mozaic, blue mozaic dan juga ikan guppy lainnya. Kini mereka dapat meraup omzet hingga Rp15 juta setiap bulannya. Apabila pesanan Sepi, maka Suranto Surip dan juga teman temannya tetap mampi meraih omzet hingga Rp6 juta.
Untuk satu jenis ikan guppy, Suranto Surip dan teman-emannya menjualnya dengan harga Rp10.000 rupiah hingga jutaan rupiah untuk satu pasangikan guppy.
Kualitas dan juga jenis ikan memengaruhi nilai jual ikan guppy ini. Selain memiliki nilai jual yang ekonomis, perawatan ikan guppy ini juga terbilang mudah. Hal terpenting adalah bagaimana bisa menjaga kebersihan aquarium atau kolam dan memberi makan ikan guppy 3 kali sehari yang juga diselingi dengan berbagai makanan protein ikan guppy.
Ikan guppy ini tidak hanya dipasarkan di pasaran ikan Indonesia saja, melainkan juga sudah menembus pasar internasional seperti China, Thailand. Malaysia, bahkan hingga ke Amerika Serikat.
"Biasanya waktu pembibitan hingga siap jual memakan waktu hingga 3-4 bulan," kata inisiator rumah langit, peternak ikan, Suranto Surip.
"Saat pandemi seperti ini, kami kebanjiran orderan hingga 3 kali lipat. Hal ini dikarenakan banyaknya warga yang melakukan aktivitas di rumah dan berusaha mencari penghasilan tambahan dengan membudidayakan ikan guppy," kata peternak ikan guppy, Eko Nugroho.
Lihat Juga: Kisah Almarhum Mas Katon, Suporter Nyentrik Timnas Indonesia dari Gunungkidul yang Melegenda
Selain perawatan yang mudah, ikan guppy ini mampu menembus pasar internasional dan memiliki nilai ekonomi yang menjanjikan. (Baca juga: Edhy Prabowo: Sektor Budidaya Perikanan Belum Tergarap Optimal )
Sudah sejak tahun 2014, Suranto Surip dan 11 orang temannya, warga Desa Tegalrejo, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul mencoba membudidayakan ikan guppy yang kini tengah digandrungi masyarakat. (Baca juga: Waduh, Nakes Terpapar Corona di Gunungkidul Terus Bertambah )
Memanfaatkan besarnya peluang usaha ikan gupy, kini Suranto Surip dan teman-temannya yang tergabung dalam kelompok rumah langit mampu memelihara 6.000 hingga 7.000 ikan hias guppy.
Terdapat 15 jenis ikan yang dibudidayakan oleh mereka. Mulai dari blue moscow, black moscow, red mozaic, blue mozaic dan juga ikan guppy lainnya. Kini mereka dapat meraup omzet hingga Rp15 juta setiap bulannya. Apabila pesanan Sepi, maka Suranto Surip dan juga teman temannya tetap mampi meraih omzet hingga Rp6 juta.
Untuk satu jenis ikan guppy, Suranto Surip dan teman-emannya menjualnya dengan harga Rp10.000 rupiah hingga jutaan rupiah untuk satu pasangikan guppy.
Kualitas dan juga jenis ikan memengaruhi nilai jual ikan guppy ini. Selain memiliki nilai jual yang ekonomis, perawatan ikan guppy ini juga terbilang mudah. Hal terpenting adalah bagaimana bisa menjaga kebersihan aquarium atau kolam dan memberi makan ikan guppy 3 kali sehari yang juga diselingi dengan berbagai makanan protein ikan guppy.
Ikan guppy ini tidak hanya dipasarkan di pasaran ikan Indonesia saja, melainkan juga sudah menembus pasar internasional seperti China, Thailand. Malaysia, bahkan hingga ke Amerika Serikat.
"Biasanya waktu pembibitan hingga siap jual memakan waktu hingga 3-4 bulan," kata inisiator rumah langit, peternak ikan, Suranto Surip.
"Saat pandemi seperti ini, kami kebanjiran orderan hingga 3 kali lipat. Hal ini dikarenakan banyaknya warga yang melakukan aktivitas di rumah dan berusaha mencari penghasilan tambahan dengan membudidayakan ikan guppy," kata peternak ikan guppy, Eko Nugroho.
Lihat Juga: Kisah Almarhum Mas Katon, Suporter Nyentrik Timnas Indonesia dari Gunungkidul yang Melegenda
(nth)