Kebakaran Bukit Teletubbies Gunung Bromo, Pengacara Rombongan Prewedding Malah Akan Laporkan Petugas TNBTS
loading...
A
A
A
MALANG - Kebakaran di Bukit Teletubbies Gunung Bromo yang diduga akibat flare yang dinyalakan saat prewedding diproses hukum dan polisi telah menetapkan satu orang tersangka. Namun, kini muncul perkembangan baru dari pihak rombongan yang menyalakan flare.
Tim kuasa hukum rombongan prewedding penyulut flare di Gunung Bromo bakal melaporkan balik petugas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Sebab menurut analisa mereka, ada kelalaian yang dilakukan petugas sehingga berujung tidak terpantaunya kliennya membawa flare masuk ke area taman nasional.
Hasmoko, salah satu pengacara rombongan prewedding mengungkapkan, kelalaian seharusnya tidak hanya dibebankan ke enam orang kliennya saja. Tetapi petugas di pintu masuk taman nasional, yang seharusnya melakukan pengecekan barang-barang wisatawan yang masuk.
"Kami melakukan investigasi, tentunya akan ada langkah-langkah hukum dari kami untuk melaporkan pihak-pihak terkait berkaitan, dengan tidak adanya sistem keamanan kepada pengunjung termasuk juga fasilitas umum lainnya," kata Hasmoko, dikonfirmasi pada Sabtu (16/9/2023).
Menurutnya, sistem keamanan dan fasilitas umum yang dimaksud adalah alat pemadam atau fasilitas siaga yang bisa digunakan sewaktu-waktu langsung oleh wisatawan bila terjadi kebakaran. Hal ini dianggapnya membuat hak-hak wisatawan itu sudah dilalaikan oleh pengelola Balai Besar TNBTS.
"Kami akan kaji untuk melaporkan kelalaian itu, agar ke depannya bisa lebih bagus dan lebih tertib lagi. Kalau kami amati, kalau melihat dari kelalaian itu, orientasinya (BB TNBTS) hanya kepada bisnis semata," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, kawasan wisata Gunung Bromo kembali ditutup total sejak Rabu malam (7/9/2023) kemarin pukul 22.00 WIB, pasca ada kebakaran di lahan Bukit Teletubbies pada Blok Savana Bukit Watangan.
Diduga kebakaran akibat adanya aktivitas wisatawan yang menyalakan flare saat foto prewedding di kawasan Bukit Teletubbies.
Tim kuasa hukum rombongan prewedding penyulut flare di Gunung Bromo bakal melaporkan balik petugas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Sebab menurut analisa mereka, ada kelalaian yang dilakukan petugas sehingga berujung tidak terpantaunya kliennya membawa flare masuk ke area taman nasional.
Hasmoko, salah satu pengacara rombongan prewedding mengungkapkan, kelalaian seharusnya tidak hanya dibebankan ke enam orang kliennya saja. Tetapi petugas di pintu masuk taman nasional, yang seharusnya melakukan pengecekan barang-barang wisatawan yang masuk.
"Kami melakukan investigasi, tentunya akan ada langkah-langkah hukum dari kami untuk melaporkan pihak-pihak terkait berkaitan, dengan tidak adanya sistem keamanan kepada pengunjung termasuk juga fasilitas umum lainnya," kata Hasmoko, dikonfirmasi pada Sabtu (16/9/2023).
Menurutnya, sistem keamanan dan fasilitas umum yang dimaksud adalah alat pemadam atau fasilitas siaga yang bisa digunakan sewaktu-waktu langsung oleh wisatawan bila terjadi kebakaran. Hal ini dianggapnya membuat hak-hak wisatawan itu sudah dilalaikan oleh pengelola Balai Besar TNBTS.
"Kami akan kaji untuk melaporkan kelalaian itu, agar ke depannya bisa lebih bagus dan lebih tertib lagi. Kalau kami amati, kalau melihat dari kelalaian itu, orientasinya (BB TNBTS) hanya kepada bisnis semata," ucapnya.
Baca Juga
Sebelumnya diberitakan, kawasan wisata Gunung Bromo kembali ditutup total sejak Rabu malam (7/9/2023) kemarin pukul 22.00 WIB, pasca ada kebakaran di lahan Bukit Teletubbies pada Blok Savana Bukit Watangan.
Diduga kebakaran akibat adanya aktivitas wisatawan yang menyalakan flare saat foto prewedding di kawasan Bukit Teletubbies.