Kebakaran Bukit Teletubbies Gunung Bromo, Pengacara Rombongan Prewedding Malah Akan Laporkan Petugas TNBTS

Sabtu, 16 September 2023 - 14:12 WIB
loading...
Kebakaran Bukit Teletubbies...
Pasangan calon pengantin asal Kota Surabaya, Hendra Purnama yang melakukan foto prewedding dengan menyalakan flare hingga membakar padang savana Gunung Bromo diperiksa di Polres Probolinggo. Foto/iNews TV/Hana Purwadi
A A A
MALANG - Kebakaran di Bukit Teletubbies Gunung Bromo yang diduga akibat flare yang dinyalakan saat prewedding diproses hukum dan polisi telah menetapkan satu orang tersangka. Namun, kini muncul perkembangan baru dari pihak rombongan yang menyalakan flare.

Tim kuasa hukum rombongan prewedding penyulut flare di Gunung Bromo bakal melaporkan balik petugas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Sebab menurut analisa mereka, ada kelalaian yang dilakukan petugas sehingga berujung tidak terpantaunya kliennya membawa flare masuk ke area taman nasional.



Hasmoko, salah satu pengacara rombongan prewedding mengungkapkan, kelalaian seharusnya tidak hanya dibebankan ke enam orang kliennya saja. Tetapi petugas di pintu masuk taman nasional, yang seharusnya melakukan pengecekan barang-barang wisatawan yang masuk.



"Kami melakukan investigasi, tentunya akan ada langkah-langkah hukum dari kami untuk melaporkan pihak-pihak terkait berkaitan, dengan tidak adanya sistem keamanan kepada pengunjung termasuk juga fasilitas umum lainnya," kata Hasmoko, dikonfirmasi pada Sabtu (16/9/2023).

Menurutnya, sistem keamanan dan fasilitas umum yang dimaksud adalah alat pemadam atau fasilitas siaga yang bisa digunakan sewaktu-waktu langsung oleh wisatawan bila terjadi kebakaran. Hal ini dianggapnya membuat hak-hak wisatawan itu sudah dilalaikan oleh pengelola Balai Besar TNBTS.

"Kami akan kaji untuk melaporkan kelalaian itu, agar ke depannya bisa lebih bagus dan lebih tertib lagi. Kalau kami amati, kalau melihat dari kelalaian itu, orientasinya (BB TNBTS) hanya kepada bisnis semata," ucapnya.


Sebelumnya diberitakan, kawasan wisata Gunung Bromo kembali ditutup total sejak Rabu malam (7/9/2023) kemarin pukul 22.00 WIB, pasca ada kebakaran di lahan Bukit Teletubbies pada Blok Savana Bukit Watangan.

Diduga kebakaran akibat adanya aktivitas wisatawan yang menyalakan flare saat foto prewedding di kawasan Bukit Teletubbies.

Kejadian ini terekam ponsel oleh warga sekitar melalui sebuah video berdurasi 41 detik. Video ini beredar viral di media sosial.

Pada video tersebut tampak sejumlah laki-laki dan satu perempuan berpakaian putih, membawa peralatan untuk pemotretan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Mereka membawa tripod dan kamera serta tengah berjalan santai padahal di belakangnya terlihat api makin besar. Para wisatawan itu tampak terlihat santai usai api menyambar dan membakar lahan di belakang tepat tulisan Bukit Teletubbies.

Akibat kejadian itu, satu manajer EO prewedding berinisial AW ditetapkan sebagai tersangka. Dirinya dikenakan Pasal Pasal 50 Ayat 3 Huruf d juncto Pasal 78 ayat 4 Undang-Undang nomor 41 tahun 1999 tentang kehutanan. Selain itu, ada sangkaan Pasal 188 KUHP dengan ancaman hukuman penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp 1.500.000.000.

Akibat kebakaran ini, jalur Malang - Lumajang melalui Poncokusumo dan kawasan TNBTS ditutup total. Proses pemadaman dan pembasahan titik api yang terbakar masih terus dilakukan hingga Sabtu ini (16/9/2023).

Selain itu, perkembangan pada Jumat (15/9/2023) pasangan calon pengantin asal Kota Surabaya, Hendra Purnama dan Pratiwi Mandala Putri yang melakukan foto prewedding dengan menyalakan flare hingga membakar Bukit Teletubbies Gunung Bromo, diperiksa Polres Probolinggo.

Keduanya juga dipertemukan dengan tokoh adat Tengger, dan menyampaikan permintaan maaf.

"Saya memohon maaf kepada seluruh tokoh adat Tengger, masyarakat adat Tengger, Presiden, Menteri, Pemprov Jatim, pemerintah daerah, dan seluruh masyarakat Indonesia. Kejadian ini tidak kami inginkan. Tidak ada kesengajaan yang kami lakukan. Kami memohon maaf," ungkapnya.

Hendra Purnama mengaku sempat berusaha memadamkan kebakaran yang terjadi, dengan menggunakan air minum yang dimilikinya. "Saat itu kondisi angin sangat kencang, dan rumput kering, serta saya memiliki banyak keterbatasan sehingga tidak dapat memadamkan api," ujarnya.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1963 seconds (0.1#10.140)