Cerita di Balik Nikmatnya Secangkir Kopi Arabika Jampit

Jum'at, 31 Juli 2020 - 15:33 WIB
loading...
A A A
Tanaman kopi Arabika yang ada di Kebun Kalisat Jampit, terdiri atas beberapa varietas, yakni Typika, Kate, dan USDA. Jarak tanam yang digunakan kebun adalah 1.75 m x 1.75 m, 1.25 m x 2.50 m dan 2.50 m x 2.50 m. Varietas tersebut didominasi jenis USDA.

Cerita di Balik Nikmatnya Secangkir Kopi Arabika Jampit


Ia melanjutkan, proses panen kopi Arabika dilakukan sangat hati-hati dan melibatkan ribuan pemetik dari masyarakat sekitar kebun. Mulai pukul 06.00 WIB, hingga 13.00 WIB, para pemetik akan memilih buah kopi yang sudah memerah. Saat di kebun, pemetik mensortasi buah kopi sebelum dikirim ke pabrik pada pukul dua sampai jam tiga.

"Kopi dipetik dipilih buah yang merah, ada yang ikut kopi bangcuk atau abang pucuk. Yang merah dipisah. Kopi merah masuk dalam kategori kopi superior, kemudian hijau dan hitam kopi inverior," ungkapnya.

(Baca juga: Ribuan Kendaraan Antre Mengular Panjang di Gate Tol Palimanan )

Kopi hasil panen kemudian dikirim ke pabrik untuk dilakukan uji mutu bahan baku di ruang pengolahan basah. Hal itu untuk mengetahui berapa persen merahnya. Salah satu syarat merahnya minimal 93%. Selanjutnya, buah kopi masuk dalam proses perambangan.

"Jadi kopi yang merah itu ada kopi yang kurang bagus. Misalnya ada kopi yang terserang hama pupuk, ada yang hampa atau kosong dan sebelah. Yang mengambang dipisah jadi kopi rambangan. Yang bagus yang tenggelam diolah dan giling menjadi kopi HS basah atau kopi berkulit tanduk," papar Gunadi.

Di pabrik Kalisat Jampit, kata Gunadi, kapasitas mesin bisa memproses empat ton per jam. Per hari, proses giling dengan kapasitas 80 ton bisa diselesaikan hingga jam delapan malam. "Kemudian kopi di vermentasi selama 36 jam secara alamiah. Biji kopinya ditutup pakai terpal. Setelah itu dicuci dengan alat khusus, supaya pupa yang masih nempel di biji kopi bersih," ujarnya.

Tidak berhenti disitu, biji kopi masih melalui proses panjang sebelum siap di roasting. Setelah pupa bersih, biji kopi selanjutnya dikirim ke penuntasan selama delapan jam dan dijemur. Dibutuhkan waktu selama 21 hari jika cuaca bagus.

"Setelah penjemuran, masuk ke gudang. Disana ada proses tempering. Kopi dibiakan di gudang minimal 24 jam baru bisa proses ayak untuk memisahkan biji kopi dari kulit tanduknya. Hasilnya kopi sama sekem," kata dia.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2256 seconds (0.1#10.140)