Tak Ada Jabat Tangan, Tangis Haru Jemaah Usai Salat Id Adha pun Pecah
loading...
A
A
A
MANADO - Tak seperti biasanya, pelaksanaan salat Idul Adha 1441Hijriah kali ini penuh haru jemaah.Usai salat, air mata sejumlah jemaah tak terbendung, pecah. Pasalnya, kebiasaan usai salat yang diselingi saling berjabat tangan sesama jemaah itu, kali ini tak ada lagi.
"Kami sedih ternyata Corona ini membuat kami berjarak. Sebelumnya tak bisa salat Idul Fitri karena virus ini. Lalu di saat ada kesempatan bisa salat Idul Adha meski hanya di masjid tapi kami tak bisa berjabat tangan dengan yang lain," kata Thahrina, salah satu jemaah yang salat di masjjd Al Azhim Manado.
Bukan hanya itu, kebiasaan usai salat semua jemaah saling memaafkan dan berpelukan juga sulitnya minta ampun. Semua yang hadir tetap tertib saling menjaga mengikuti protokol kesehatan. "Kami rindu suasana keakraban seperti dulu lagi. Sampai kapan ini begini ya Allah,"ujarnya haru. (Baca:Di Manado, Salat Idul Adha Digelar dengan Protokol Kesehatan)
Perasaan serupa diungkapkan Ambarwati. Kata dia sudah salat berjarak, masuk kawasan masjid diperketat dengan protokol kesehatan juga satu sama lain tak saling kenal karena wajah setiap jemaah pakai masker. "Masya Allah, sedih banget dengan suasana seperi ini,. Kami berkumpul tetapi masing-masing diam saling menjaga jarak demi kesehatan bersama,"tuturnya.
Seperti diketahui mengikuti himbauan panitia hari-hari besar Islam (PHBI) Kota Manado, pelaksanaan salat id dianjurkan digelar di masjid terdekat dengan tetap melaksanakan anjuran pemerintah dan protokol kesehatan. Apalagi Manado masih masuk zona merah Covid-19.
"Kami sedih ternyata Corona ini membuat kami berjarak. Sebelumnya tak bisa salat Idul Fitri karena virus ini. Lalu di saat ada kesempatan bisa salat Idul Adha meski hanya di masjid tapi kami tak bisa berjabat tangan dengan yang lain," kata Thahrina, salah satu jemaah yang salat di masjjd Al Azhim Manado.
Bukan hanya itu, kebiasaan usai salat semua jemaah saling memaafkan dan berpelukan juga sulitnya minta ampun. Semua yang hadir tetap tertib saling menjaga mengikuti protokol kesehatan. "Kami rindu suasana keakraban seperti dulu lagi. Sampai kapan ini begini ya Allah,"ujarnya haru. (Baca:Di Manado, Salat Idul Adha Digelar dengan Protokol Kesehatan)
Perasaan serupa diungkapkan Ambarwati. Kata dia sudah salat berjarak, masuk kawasan masjid diperketat dengan protokol kesehatan juga satu sama lain tak saling kenal karena wajah setiap jemaah pakai masker. "Masya Allah, sedih banget dengan suasana seperi ini,. Kami berkumpul tetapi masing-masing diam saling menjaga jarak demi kesehatan bersama,"tuturnya.
Seperti diketahui mengikuti himbauan panitia hari-hari besar Islam (PHBI) Kota Manado, pelaksanaan salat id dianjurkan digelar di masjid terdekat dengan tetap melaksanakan anjuran pemerintah dan protokol kesehatan. Apalagi Manado masih masuk zona merah Covid-19.
(don)