Pandemi Corona, BPJS Kesehatan Diprediksi Bakal Tekor
loading...
Foto/ilustrasi.istimewa
A
A
A
JAKARTA - BPJS Watch memprediksi BPJS Kesehatan bakal kekurangan pemasukan gara-gara pandemi virus Corona (COVID-19). Dua faktor utama penyebab itu adalah putusan Mahkamah Agung (MA) yang membatalkan kenaikan iuran dan banyaknya pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
Koordinator BPJS Watch Timboel Siregar mengungkapkan BPJS Kesehatan tahun ini mempunyai skenario penerimaan sebesar Rp137 triliun untuk tahun dengan nilai surplus Rp3 triliun.
Akan tetapi perekonomian yang melemah serta banyaknya perusahaan yang gulung tikar tentu membuat pemasukan dari peserta badan usaha menyusut. Padahal target pemasukan dari sektor ini ditargetkan Rp30 triliun pada tahun ini.
“Saya yakin itu tidak akan terpenuhi. PHK sudah banyak. Pemerintah menyatakan bisa 2 jutaan orang. Itu belum bulan Mei dan Juni. Target Rp30 triliun tidak akan tercapai, dia bisa turun Rp5 triliun,” ujarnya saat dihubungi SINDOnews, Rabu (29/4/2020).
Timboel memperkirakan pemasukan dari peserta mendiri turun hingga Rp4 triliun menjadi hanya Rp9 triliun. Komponen lain pemasukan berasal dari penerima bantuan iuran (PBI) Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Rp48 triliun, peserta pemerintah Rp26 triliun, dan PBI APBD Rp15-16 triliun.
Koordinator BPJS Watch Timboel Siregar mengungkapkan BPJS Kesehatan tahun ini mempunyai skenario penerimaan sebesar Rp137 triliun untuk tahun dengan nilai surplus Rp3 triliun.
Akan tetapi perekonomian yang melemah serta banyaknya perusahaan yang gulung tikar tentu membuat pemasukan dari peserta badan usaha menyusut. Padahal target pemasukan dari sektor ini ditargetkan Rp30 triliun pada tahun ini.
“Saya yakin itu tidak akan terpenuhi. PHK sudah banyak. Pemerintah menyatakan bisa 2 jutaan orang. Itu belum bulan Mei dan Juni. Target Rp30 triliun tidak akan tercapai, dia bisa turun Rp5 triliun,” ujarnya saat dihubungi SINDOnews, Rabu (29/4/2020).
Timboel memperkirakan pemasukan dari peserta mendiri turun hingga Rp4 triliun menjadi hanya Rp9 triliun. Komponen lain pemasukan berasal dari penerima bantuan iuran (PBI) Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Rp48 triliun, peserta pemerintah Rp26 triliun, dan PBI APBD Rp15-16 triliun.
(muh)
Lihat Juga :
